PALEMBANG, KalderaNews.com- Seorang influencer asal Palembang bernama Nita Fsagung, menyatakan ketidakterimaannya atas tuduhan yang dianggap telah mencoreng nama baik anaknya.
Ia menuding adanya fitnah dari oknum guru dan wakil kepala sekolah di SMKN 7 Palembang, yang menuduh putranya sebagai pengguna narkoba tanpa dasar yang jelas.
Sebagai bentuk pembuktian, Nita Fsagung langsung membawa anaknya untuk menjalani tes narkoba di RS Bhayangkara Palembang.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, seluruh tes menunjukkan hasil negatif, membantah tudingan yang sebelumnya beredar.
BACA JUGA:
- Viral! Aksi Felicia, Bocah SD di Bandung yang Lancar Ngobrol dengan Bule, Warganet Terkagum-kagum
- Viral Menu MBG Depok: Pangsit Goreng dan Kentang Rebus Jadi Sorotan!
- Guru SD di Kediri Viral, Ajarkan Siswa Menyetrika agar Mandiri dan Tidak Patriarki
“Saya beserta kuasa hukum saya, akan tindak lanjut permasalahan ini ke jalur yang lebih jelas lagi ke pihak yang berwajib, apabila nama baik anak saya tidak dipulihkan,” tegas Nita Fsagung.
Tuduhan yang Dilayangkan Tidak Berdasar
Sementara itu, Iskandar, selaku kuasa hukum Nita, menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Ia menilai tuduhan terhadap anak kliennya tidak memiliki dasar bukti yang sahih.
Menurutnya, hasil laboratorium yang menunjukkan hasil negatif menjadi bukti kuat bahwa tuduhan tersebut tidak benar.
“Dari hasil laboratorium yang negatif membuktikan, bahwa tuduhan ke anak klien kami itu adalah bohong, atas dasar itu kami menganggap ini adalah fitnah dan pidananya adalah pasal 311,” ujarnya.
Iskandar juga mengungkapkan bahwa anak kliennya sempat mendapat tekanan dari wakil kepala sekolah, yang meminta agar anak tersebut mengundurkan diri atau dikeluarkan dari sekolah tanpa terlebih dahulu mencari kebenaran.
“Anak klien kami pun mendapatkan tekanan dari wakil kepala sekolah, ia mengatakan bahwasanya anak klien kami ini harus mengundurkan diri atau dikeluarkan dari sekolah tanpa menelusuri dulu kebenarannya,” ungkapnya.
Kuasa hukum lainnya, M. Sanusi A.S, turut menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi dunia pendidikan di Sumatera Selatan.
Ia menilai kasus ini telah menambah catatan buruk setelah berbagai polemik yang sebelumnya terjadi.
“Saya selaku kuasa hukum meminta kepada Gubernur Sumatera Selatan dan Kepala Dinas Pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan untuk memecat wakil kepala sekolah berinisial A dan kabid di SMKN 7 Palembang berinisial M,” tegas Sanusi.
Sanusi menambahkan, bila tidak ada tindakan tegas, pihaknya akan menggelar aksi di kantor gubernur dan Dinas Pendidikan. Ia menegaskan pentingnya langkah konkret untuk menjaga integritas dunia pendidikan.
Warganet Dukung Influencer Palembang Tegakkan Keadilan Sang Anak
Selain itu, melalui unggahan di akun media sosialnya, Nita Fsagung juga menulis pernyataan emosional dalam caption-nya:
“KENAPA MEMVONIS-MEMFITNAH-MERUSAK NAMA BAEK SISWA-MERUSAK MENTAL PSIKOLOGY SISWA …MUDAHHH & CEPATTTT dari OKNUM-OKNUM GURU ini !!!
KENAPA MEMBERI SANKSI HUKUMAN RINGAN MUTASI KAN SAJA PEMERINTAH DI PALEMBANG INI LAMAAAAAAAA BERTELE-TELE , 1 Hari saja sudah lumayan MERUSAK MENTAL ANAK SAYA , Apalagi harus Menunggu Akhir SEMESTER 1 DESEMBER ??? JANGAN MEMBUAT MAKIN PARAH RUSAK MENTAL PSIKOLOGY ANAK SAYA !!!!
TOLONG Ibu MONDY KEPALA DINAS PENDIDIKAN & Gubernur Kito Pak @hermanderu67 di Palembang Segera BERTINDAK di MUTASI KAN pak bukan PEMBINAAN,
Murid SALAH atau TIDAK SALAH di BINASAKAN di Suruh KELUAR dari Sekolah dengan Gampang Oknum ini Bicara, Kenapa OKNUM GURU SALAH DI KASIH PEMBINAAN…”
Unggahan tersebut segera viral dan mendapat banyak dukungan dari warganet. Banyak pengguna media sosial menuliskan komentar simpati dan dorongan moral kepada Nita serta anaknya.
Salah satu pengguna menulis, “Pindahkan sekolah aja kk, kelihatan dari wajah anaknya masih trauma.”
Ada pula yang menandai akun publik figur lain untuk meminta bantuan, seperti komentar, “kak @sumargodenny tolong bantu kak. kasihan si adek itu trauma.”
Tak sedikit juga yang menyoroti pihak sekolah dan dinas pendidikan. “Koq ada sih guru begitu… tolong menjadi perhatian buat @disdik.palembang,” tulis akun lain. Beberapa pengguna menilai tindakan sekolah justru memperburuk kondisi mental siswa, terlebih setelah hasil tes menunjukkan anak tersebut negatif narkoba.
Komentar bernada tegas juga datang dari pengguna lain yang menyebut, “Ini sama saja menelanjangi anak didik di depan umum. Harusnya pihak sekolah menutupi hal-hal seperti ini, apalagi terbukti hasil tes urin negatif. Apa yang kalian lakukan ini akan menjadi trauma dan membekas selamanya pada anak.”
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply