Inilah Sosok Di Balik Jembatan Lengkung LRT Kuningan

Arvilla Delitriana, perancang jembatan LRT Kuningan. (Ist)
Arvilla Delitriana, perancang jembatan LRT Kuningan. (Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Presiden RI Joko Widodo memberikan apresiasi atas tersambungnya konstruksi tersulit jembatan Light Rail Transit (LRT) di atas jalan layang Kuningan, Jakarta. “Begitulah rumitnya pekerjaan jembatan bentang panjang untuk LRT Jabodebek yang melayang di atas fly over Kuningan, Jakarta Selatan ini. Untunglah, sang insinyur, Ibu Arvilla Delitriana, lulusan Institut Teknologi Bandung berhasil merancang jembatan menakjubkan itu dan tersambung dengan presisi sejak kemarin (Rabu, 11/10),” ujar Presiden Jokowi.

BACA JUGA:

Jembatan itu memiliki bentang panjang 148 meter, yang menyambungkan jalur LRT dari arah Cawang ke kawasan Rasuna Said ataupun sebaliknya. Jembatan itu nampak berbelok dari Jalan Gatot Subroto menuju jalan Rasuna Said.

Jembatan lengkung LRT di Jalan Gatot Subroto menuju kawasan Kuningan, Jakarta. (Ist.)

Di balik jembatang lengkung itu ada sosok Arvilla Delitriana, sang perancang jembatan jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ini bukanlah jembatan pertama yang ia rancang. Sebelumnya, Arvilla juga berdiri di balik Jembatan Kali Kuto Semarang, Jembatan Layang Khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau.

Konstruksi jembatan lengkung LRT Jabodebek yang membentang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter itu menggunakan material beton seberat 9.688,8 ton. Besi yang digunakan sejumlah 2.929,7 ton. Tak ayal, konstruksi jembatan itu tercatat Museum Rekor Indonesia; jembatan beton lengkung dengan bentang terpanjang dan jembatan dengan pembebanan axial static loading test terbesar. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*