
TANGERANG, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 memaksa siapa pun atau lembaga apapun untuk cepat beradaptasi, tak terkecuali perguruan tinggi. Untuk bisa beradaptasi dan tanggap dengan situasi tak normal saat ini, tentu banyak langkah yang ditempuh perguruan tinggi, salah satunya urgensi untuk memperbarui kurikulum.
Ketua Program Studi MBA Graduate School Swiss German University, Dr. Ir. Yosman Bustaman, M.Buss saat berbincang dengan KalderaNews menegaskan kurikulum yang diterapkan di Program MBA SGU pun catch-up dengan situasi dua tahun ke belakang, termasuk di dalamnya revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19.
Dengan demikian lulusannya pun tetap berkualitas dan update teknologi sehingga benar-benar tidak ketinggalan zaman dan tetap kompetitif dan berdaya saing tinggi.
BACA JUGA:
- Teknologi dan Inovasi Keuangan: Evolusi Bisnis Perbankan
- Rahasia dan Trik Menyiasati Restrukturisasi Pinjaman Bank buat Pengusaha di Tengah Pademi Covid-19
- Buruan, 75 Beasiswa Master (S2) Double Degree Swiss German University Tutup 15 Juni 2020
- Inilah Keunggulan Program Double Degree MM-MBA di Swiss German University
- Inilah Dampak dan Peluang Bisnis dari Covid-19 bagi Sektor Industri di Indonesia
“Diharapkan para lulusan kita itu tetap update dengan perkembangan teknologi dan terbiasa dengan yang namanya VUCA, yakni volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity,” ungkap Yosman.
Selain mengupadate kurikulum, Program MBA SGU tentunya diperkuat dengan dosen-dosen yang sangat antisipatif terhadap perubahan mendadak seperti saat pandemi ini. Pada dasarnya para dosen di SGU menguasai bidang akademisnya dengan baik ditambah dengan pengalaman konkret di industri. Dua modal ini tidak banyak ditemui di perguruan tinggi lainnya.
Yosman menambahkan semua dosen Program MBA SGU pun bergelar doktor dari universitas yang sebagian besar dari luar negeri dan umumnya berasal dari universitas di Indonesia.
“Dosen-dosen kami sudah terbiasa beradaptasi dengan kondisi apa pun dengan pengalaman dan latar belakang akademiknya,” tandas Yosman.
Secara nyata MBA SGU juga mendorong dosen-dosennya untuk terus mempublikasikan tulisan-tulisan baik tulisan praktis maupun tulisan ilmiah mereka yang bereputasi internasional.
“Kita berusaha untuk mengenalkan dosen-dosen kita melalui tulisan-tulisan, baik tulisan praktis maupun tulisan ilmiah mereka, sehingga kita semakin bisa dikenal di kalangan lebih luas,” tandas akademisi Graduate School Swiss German University.
Selain publikasi jurnal dan tulisan dosen, MBA SGU juga rutin mengadakan executive leader forum dua kali dalam satu semester dengan menghadirkan pembicara yaitu para CEO. Strategi ini bertujuan untuk memberi .
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply