Dari Mondok di Pesantren, ke Makam Gus Dur Hingga Jombang Declaration

Sharing for Empowerment


JOMBANG, KalderaNews.com – Sekitar 150 pemuda dari 21 negara mengikuti program ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 di Jombang, Indonesia. Mereka berasal dari Indonesia, Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Filipina, Viet Nam, Thailand, Singapura, Jepang, Pakistan, Madagaskar, Lithuania, Maroko, Mesir, Hongaria, Amerika Serikat, Tanzania, Korea Selatan, Libya, Belanda, dan Inggris.

Program AYIC 2017 berlangsung 28-30 Oktober 2017 di Pusat Studi ASEAN (PSA) Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) di Jombang, Jawa Timur dengan tema “Tolerance in Diversity for ASEAN and World Harmony”. Selama tiga hari, para pemuda akan mendapatkan materi mengenai, tolerance, balance dan moderate yang disampaikan oleh para pemuka agama di Indonesia. Berperan sebagai pembicara antara lain, KH. Yahya Cholil Staquf, Dr. Srawut Aree, Bhante Viriyanadi Mahathera dan Antonius Benny Susetyo Pr.

Selain mondok selama 3 (tiga) hari di Pesantren Unipdu Jombang, para pemuda juga diundang melihat dan merasakan keberagaman beragama di Indonesia yang hidup berdampingan dalam damai. Para peserta diajak mengunjungi Patung Budha Tidur di Mojokerto, Gereja Kristen Jawa Timur, Klenteng Hong San Kiong, dan Makam Gus Dur. Pada akhir kegiatan, Para pemuda diharapkan mengukirkan komitmennya terhadap perdamaian dalam “Jombang Declaration”.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*