Twinning Destination Jadi Strategi KBRI Singapura Genjot Wisatawan Masuk Indonesia

Twinning Destination Jadi Strategi KBRI Singapura Genjot Wisatawan Masuk Indonesia
Dubes RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya di NATAS Travel Fair 2019 di Hall 5, Singapore Expo, Singapura, 22-25 Februari 2019 (KalderaNews/KBRI Singapura)
Sharing for Empowerment

SINGAPURA, KalderaNews.com – Full Tim Indonesia menyertakan 24 industri pariwisatanya di NATAS Travel Fair 2019 di Hall 5, Singapore Expo, Singapura, 22-25 Februari 2019.

“NATAS adalah event terbesar di Singapura. Event ini jadi promosi pariwisata potensial karena menjual destinasi secara langsung. Setiap tahun, Indonesia pasti ikut. Startnya kali ini juga sangat bagus. Booth ramai. Sebab, ini menjadi momentum wisatawan merancang liburan untuk Juni-Juli. Planingnya sudah disusun dari sekarang,” ungkap Dubes RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya pada KalderaNews.

Kemeriahan terlihat di booth Indonesia. Aktivitas transaksi sudah terlihat sejak opening pameran. Para pengunjung ini memadati table yang sudah disiapkan. Beberapa menikmati fasilitas yang diberikan, mulai dari kopi, Indonesian exotic drink, hingga layanan spa. Ada juga yang berfoto bersama dengan kostum Cenderawasih Biru.

BACA JUGA:
Isyana, Teddy dan DJ Freya Bikin Histeris Milenial dan Kids Zaman Now di Panggung The Premiere PSKG
Mimpi Jadi Kota Musik Dunia ke-18 Versi UNESCO? Ini yang Sebaiknya Dilakukan Ambon
300 Penari Indonesia Tampil Ciamik di Chingay Parade Singapore 2019

“Indonesia ini menjual destinasi yang beragam. Garuda Indonesia dan stakeholder lainnya bersatu agar naikan pariwisata Indonesia. Potensi pariwisata Indonesia ini sangat besar. Pariwisata ini sektor yang tidak terdampak kondisi ekonomi global yang labil. Pariwisata justru menjadi solusi. Orang pasti akan memilih berlibur untuk mengusir penat. Pariwisata harus terus didorong dan dipasarkan.”

Mengacu pergerakan wisman hingga Oktober 2018, pariwisata memberikan dampak makro yang positif. Kontribusi pada Produk Domestik Bruto nasional 5,6% atau naik 0,6% dari 2017. Aliran devisa mencapai Rp224 Triliun dan naik Rp21,87 Triliun dari tahun sebelumnya. Jumlah serapan tenaga kerja sekitar 12,7 Juta orang. Target besar devisa dipatok 2019 ini dengan besaran Rp280 Triliun. Pergerakan wisman Singapura menuju Indonesia sekitar 1,75 Juta orang sepanjang 2018. Pertumbuhannya positif 16% dari 2017. Profil ini pun menjadi dasar target jumbo 2,12 juta wisatawan Singapura pada tahun 2019.

“Makanya KBRI Singapura terus bekerjasama dengan Kemenpar. Kami tidak hanya mencari wisatawan asal Singapura, tapi juga 18 Juta wisman yang ada di Singapura. Kami telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Singapura mengembangkan twinning destination. Kami manfaatkan MICE Singapura yang sangat padat. Pokoknya menjaring ikan di daerah dengan potensi ukuran besar,” tegas Ngurah Swajaya.

Twinning destination ini mengalirkan wisatawan asal Tiongkok dan India ke Indonesia. Diakui oleh Dubes RI untuk Singapura, pengembangan dari konsep ini mengarah kepada kerjasama joint campaign. Nantinya peserta MICE Singapura mendapatkan aditional benefit berupa kunjungan ke Indonesia. Dan, destinasi yang ditawarkan seperti Yogyakarta, Belitung, Bintan, dan Batam.

“Respon publik positif. Kondisi ini akan dimanfaatkan untuk optimalisasi arus kunjungan wisman ke Indonesia. Sejak awal kami sangat optimistis, pameran ini akan memberikan input positif bagi pariwisata Indonesia. Konten dan paket wisata yang ditawarkan pada pasar di Singapura juga sangat bagus,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*