Kemendikbud dan Najwa Agen Pengulang Mitos Minat Baca di Indonesia Rendah

Diskusi dan peluncuran buku Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Indeks Alibaca)
Diskusi dan peluncuran buku Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Indeks Alibaca) di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 17 Mei 2019 (KalderaNews/Kemendikbud)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sejak 2016 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan program Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang terdiri dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Keluarga, dan Gerakan Literasi Bangsa.

“Dalam membaca kita selalu terkendala. Rata-rata dalam Ujian Nasional (UN), anak bisa menjawab soal bahasa Indonesia hanya 60 persen. Dengan wacana atau teks yang agak panjang lebih kedodoran. Ini disebabkan aktivitas bacanya kurang,” tegas Kepala Balitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno di Jakarta.

“Jujur saja, salah satu persoalan kita dalam dunia literasi yaitu akses. Jumlah murid itu naik terus, tetapi persoalanya ada pada literasi ini, apakah ini merupakan literasi sains, atau apa. Tetapi, ini semua awalnya dari membaca.”

BACA JUGA:

Bagaimana bisa paham sains kalau memahami kalimat saja tidak bisa? Apalagi membedah implisit yang tidak tertulis, dan ini banyak terjadi. Jadi, literasi membaca itu merupakan awal untuk memahami ilmu-ilmu yang lain. Kalau ini saja problematik maka jangan berharap literasi yang lain juga akan baik.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*