
JAKARTA, KalderaNews.com – Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar menggagas program bertajuk “Baper” atau “bawa perubahan” untuk memberi perubahan dalam pendidikan, terutama di daerah tertinggal di Indonesia. Program ini, kata Blly, telah disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
BACA JUGA:
- Akhir Pekan Ini Pameran Beasiswa ke Belanda Terbesar. Daftar di Sini!
- Fatamorgana Beasiswa: Kenali Minatmu Sebelum Hadiri Pameran Pendidikan
- 65 Persen Pelajar Indonesia di Belanda Kini Sudah Kuliah dengan Dana Sendiri
- Sudah Seberapa Besar Sih Motivasi Kamu untuk Studi di Belanda?
- Peter van Tuijl: Pelajar Indonesia di Belanda Feels Like Home
- Ambil PhD di Belanda Butuh Kemampuan Bahasa Inggris di Atas Rata-Rata
“Saya sudah bertemu Mas Menteri Nadiem. Kami curhat terkait masalah-masalah pendidikan, seperti kekurangan guru, tingginya angka buta huruf, dan inovasi-inovasi yang perlu dilakukan untuk mengatasi persoalan pendidikan Indonesia,” ucap Billy.
Program Baper, tutur putra asal Papua yang kini tengah melanjutkan program doktoral di Harvard University ini, untuk meningkatkan pendidikan di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) dengan memanfaatkan teknologi digital. Program ini diharapkan mampu mengurangi angka buta huruf, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, serta menanamkan jiwa kewirausahawan sejak dini.
Sementara, Mendikbud Nadiem Makarim akan segera membahas usulan program ini. Berdasarkan Perpres No 131/2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal 2015-2019, lima indikator daerah tertinggal adalah tingkat ekonomi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, serta karakteristik daerah. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply