Begini 7 Fakta Ki Hajar Dewantara, Ternyata Pernah Jadi Santri dan Menteri

Sharing for Empowerment

Santri buncit
Ki hadjar Dewantara pernah menjadi santri selama beberapa tahun. Ia masuk pesantren di kawasan Kalasan, Prambanan di bawah bimbingan Kyai Sulaiman Zainuddin. Saat menjadi santri, ia dijuluki “Jemblung Trunogati” yang berarti anak berperawakan kecil dengan perut buncit, namun memiliki pengetahuan yang luas.

Wartawan berani
Ki Hadjar Dewantara mengawali perjuangan politik dari dunia jurnalistik, sebagai wartawan muda. Dunia jurnalistik mengenalkannya dengan Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudhi, rekan pengelola harian De Expres.

Sebagai wartawan muda, ia aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada 1908, ia aktif sebagai seksi propaganda Boedi Oetomo. Tugasnya mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

Bersama Douwes Dekker dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij. Mereka kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.

Tulisan Ki Hadjar Dewantara yang menggemparkan pemerintah Belanda berjudul Als Ik Eens Nederlander was atau Andaikan Aku Seorang Belanda. Tulisan tersebut merupakan reaksi terhadap rencana pemerintah Belanda mengadakan perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari penindasan Perancis yang akan dirayakan pada bulan November 1913 dengan memungut biaya secara paksa kepada rakyat di negeri jajahan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*