Model Pendidikannya Unik, Mahasiswi Indonesia Cetak Prestasi Keren di Hesston College Kansas

Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Nama Hesston College barangkali masih agak jarang terdengar di Indonesia. Berlokasi di Wichita, Kansas, AS, universitas ini memiliki model pendidikan yang unik.

Perguruan tinggi yang didirikan oleh Mennonite Church, AS, ini, menyelenggarakan pendidikan hanya untuk jangka dua tahun dalam bidang Liberal Arts. Nilai-nilai Kristiani menjadi pusat pendidikan di kampus yang hanya memiliki mahasiswa 450 orang ini.

Dengan rasio antara dosen dan mahasiswa 1:9, kampus ini menjadi agak berbeda. “Anda akan memperoleh kesempatan untuk hidup, belajar, dan terlibat yang sangat berbeda bahkan di antara universitas-universitas kecil lainnya,” demikian penjelasan universitas ini di laman resminya, hesston.edu.

Mahasiswa di Hesston College, Kansas (hesston.edu.)

“Dengan kurikulum studi umum berjangka waktu dua tahun, Anda akan memperoleh persiapan akademis dan profesional yang oleh banyak sekolah lain tidak diberikan.”

BACA JUGA:

Meskipun agak jarang terdengar, ternyata di kampus ini ada juga mahasiswa asal Indonesia. Dan, hebatnya, mereka mencetak prestasi keren.

Salah satunya adalah Gabriella Audreyella, mahasiswi asal Semarang. Dalam upacara pemberian penghargaan Larkefest Awards pada 15 Mei lalu, nama Gabriella disebut sebagai penerima penghargaan Outstanding Academic Achievement Award, sebuah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa internasional yang berhasil mencatat GPA sebesar 4,0. Selain dia, Tobie Plett dari Kanada, juga memperoleh penghargaan ini.

Gabriella Audreyella, paling kiri atas, selalu masuk dalam urutan tertinggi Dean;s List (hesston.edu.)

Nama Gabriella Audreyella selalu teratas dalam Dean’s List (daftar mahasiswa dengan perolehan GPA 3,90-4,00) sejak menjadi masih mahasiswa baru tahun 2018 hingga tahun 2019.

Sementara itu mahasiswi Indonesia lainnya, Karen Audreylla, yang berasal dari Tangerang, pada tahun 2019 juga mencatat prestasi mengikuti jejak Gabriella. Ia masuk dalam Dean’s List Junior Musim Gugur 2019.

Mahasiswi Indonesia lainnya yang juga disebut dalam upacara yang berlangsung secara daring tersebut adalah Navy Widyani. Mahasiswi asal Jakarta ini dianugerahi penghargaan Musician of the Year Award. Ia menerima penghargaan itu bersama dengan Jacob Bontrager dari Smithville, Ohio.

“Pengalaman saya di sini di Hesston College sungguh melampaui apa yang saya bayangkan, dan saya sangat berterimakasih kepada setiap orng yang telah mengambil bagian untuk menjadikan pengalaman di Hesston jadi kenyataan bagi saya,” kata Navi Widyani, dalam testimoninya tentang kampus tersebut.

Penghargaan tertinggi dalam seremoni ini, yakni Lark of the Year, diberikan kepada mahasiswa tingkat dua, Levi Geyer, yang berasal dari Oxford, Iowa. Lark of the Year diberikan kepada mahasiswa yang memiliki keunggulan dalam kepemimpinan, akademik, dan pelayanan. Untuk meraih penghargaan ini, kandidat dinominasikan oleh fakultas dan penerima dipilih melalui pemungutan suara oleh para dosen dan staf fakultas.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*