Kaos Seken Nona Johnson, Cerita Keren dari Universitas Stetson

Eben E. Siadari adalah alumni Advanced Course for Practical Journalism, Thomson Foundation, Cardiff Wales, bekerja sebagai penulis dan trainer kepenulisan, buku karyanya antara lain Esensi Praktik Menulis (2019), tinggal di Jakarta.
Sharing for Empowerment

Oleh Eben E. Siadari *

JAKARTA, KalderaNews.com — Berapa banyak kaos seken yang kamu punya? Maksud saya, kaos pemberian orang, entah karena kamu memintanya, atau kaos itu memang diberikan kepadamu, mungkin sebagai cinderamata.

Salah satu jenis kaos yang sering dijadikan cinderamata — entah seken atau baru — adalah kaos berlogo, bergambar atau bertuliskan almamater. Banyak mahasiswa bangga memiliki kaos demikian. Mereka bahkan kerap saling bertukar kaos almamater. Ada juga yang menjadi kolektornya. Mirip-mirip dengan para kolektor jersey kesebelasan sepak bola.

Kaos almamater selalu memiliki kenangan bagi yang merasakan kampus sebagai habitatnya. Setiap kali melihat kaos semacam itu, memicu memori tertentu. Memori itu bahkan bisa memotivasi untuk melakukan sesuatu. Barangkali  terdorong oleh nilai-nilai luhur yang didapatkan di almamater yang logo atau meme-nya terpatri pada kaos.

Kisah berikut ini sebagai contoh. Tentang seorang gadis bernama Autumn Hope Johnson asal Florida, AS.

Masa kecilnya tidak dapat dikatakan indah.  Resesi ekonomi di AS tahun 2008 membuat ia menjadi satu dari 16 juta anak-anak di AS yang hidup dalam kemiskinan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*