Pendidikan Untuk Semua: Antara Kuota Internet, Hibah dan Kepatutan

Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono di acara Welcoming Session StuNed Master Awardees 2019
Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono di acara Welcoming Session StuNed Master Awardees 2019 di Hotel Bidakara Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2019 (KalderaNews/Fajar H)
Sharing for Empowerment

Oleh: Indy Hardono *

JAKARTA, KalderaNews.com – Minggu lalu saya diundang untuk jadi pembicara di sebuah kelas daring yang digagas salah satu alumni StuNed dari Bali. I Wayan Alit, namanya. Alit adalah lulusan S2 jurusan hukum dari Maastricht University di Belanda. Alit yang merupakan seorang pendiri yayasan di bidang kepemudaan, setelah menyelesaikan studinya dari Belanda, kembali ke Bali untuk mengembangkan yayasannya itu.

Seakan tak kenal lelah Alit terus memotivasi dan membina para pemuda melalui kegiatan-kegiatannya seperti peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, literasi melalui berbagai kelas daringnya dan juga kegiatan relawan dan sosial.

Alit mengundang saya sebagai pembicara pada salah satu kelas daring yang diadakan oleh yayasannya, yang pesertanya adalah pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. It’s not a high profile forum yang dihadiri oleh para pakar. Pembicaranya hanya saya seorang dan membahas topik ringan seputar sekolah di luar negeri atau bagaimana strategi mendapatkan beasiswa.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*