JAKARTA, KalderaNews.com – Pendiri Cikal, Najelaa Shihab memilih mengakhiri polemik penggunaan merek “Merdeka Belajar” dengan menghibahkan hak atas merek tersebut pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Alasan menghibahkan, karena memang sejak awal pun kami sebetulnya nggak ada kepentingan komersial pada saat pendaftaran merek ‘Merdeka Belajar’. Tujuannya adalah untuk menjalankan tanggungjawab sebagai yang melakukan publikasi, pelatihan dan mengumpulkan praktik baik dalam konteks “Merdeka Belajar”. Mendaftarkan merek adalah bagian dari upaya menjaga agar semua bisa berkelanjutan,” tegasnya saat dihubungi KalderaNews, Jumat, 14 Agustus 2020.
Nah, pada saat Kemdikbud memperbesar skala dari apa yang sudah dilakukan Cikal terkait dengan “Merdeka Belajar”, akunya, maka ya wajar saja pihaknya menghibahkannya, karena Kemdikbud pun melakukan upaya-upaya yang sama.
BACA JUGA:
- Merek “Merdeka Belajar” Dipakai Kemdikbud, Ini Klarifikasi Lengkap Pendiri Sekolah Cikal
- Ini Alasan Najelaa Shihab Tetap Optimis dengan Masa Depan Pendidikan di Indonesia
- Komisi X: Konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Belum Disetujui
- Ternyata Begini Target Merdeka Belajar 15 Tahun ke Depan
- Catat, Inilah 5 Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik
- Inilah Arti “Kampus Merdeka” dalam Kebijakan “Merdeka Belajar” ala Mendikbud Nadiem
- 100 Hari Kerja Nadiem Banggakan “Merdeka Belajar” dan “Kampus Merdeka”
“Selama ini kami juga percaya sekali dengan kolaborasi antar pemangku kepentingan, dimana kita yang di publik ini perlu ambil peran dalam pendidikan, perlu mendukung pemangku kebijakan dan pemerintah, yang salah satu perannya ya menjadi agregator dari praktik-praktik baik yang sudah berjalan,” tandasnya.
Leave a Reply