19 November, World Toilet Day, Masalah Pengelolaan Limbah Cair Mengancam Jakarta

Ilustrasi: Kegiatan warga di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta Timur. (KalderaNews.com/y.prayogo)
Ilustrasi: Kegiatan warga di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta Timur. (KalderaNews.com/y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan setiap 19 November diperingati sebagai World Toilet Day atau Hari Toilet Sedunia. Hal ini bertujuan untuk menginspirasi usaha mengatasi krisis sanitasi global.

Tahun ini, World Toilet Day mengambil tema Sustainable Sanitation and Climate Change, yang mendorong masyarakat agar memiliki sanitasi yang memadai serta dapat mengatasi bencana alam akibat perubahan iklim yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:

Hari Toilet Sedunia ditetapkan World Toilet Organization pada 2001. Namun, penetapan resmi baru dilakukan PBB melalui resolusi “Sanitation for All” pada 24 Juli 2013. Resolusi itu mendesak negara-negara anggota PBB untuk mendorong perubahan sikap dan implementasi kebijakan dalam meningkatkan akses sanitasi, terutama bagi masyarakat miskin, serta menghentikan praktik toilet di ruang terbuka yang sangat berbahaya bagi kesehatan publik.

Kepala Pusat Penelitian LIPI, Herry Yogaswara menjelaskan, Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan serta barometer utama kemajuan ekonomi dan peradaban Indonesia masih memiliki masalah kependudukan terkait sanitasi, terutama pengelolaan limbah cair.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*