Pesparawi Mahasiswa XVI Dimulai, 51 Peserta Siap Berkompetisi

Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Nasional XVI tahun 2020. (KalderaNews.com/Dok.Panitia)
Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Nasional XVI tahun 2020. (KalderaNews.com/Dok.Panitia)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Tarumanagara (Untar) menjadi tuan rumah Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Nasional XVI. Gelaran rutin dua tahunan ini digelar secara daring mulai 2-7 November 2020.

Pesparawi Mahasiswa Nasional kali ini memang berbeda. Peserta diminta mengirimkan rekaman video paduan suaranya yang dibuat secara teknik virtual, dan mereka juga tidak bertemu satu dengan yang lainnya. Penjurian juga berbeda, yaitu penilaian choir forensik dan choir artistic. Kedua metode ini dilakukan agar panitia bisa menentukan juara dengan objektif.

BACA JUGA:

Dalam penilaian choir forensik, dewan juri terdiri dari berbagai ahli IT dan sound enginering. Hal ini untuk menilai keaslian dari video para peserta.

Ketua Panitia Pesparawi Mahasiswa Nasional ke XVI Pesparawi, Adianto mengatakan, Pesparawi tahun ini digelar secara daring mengingat masa pandemi. “Dalam kondisi pandemi, penyelenggaraan secara daring atau virtual, untuk menilai tata suara, melibatkan juri forensik yang akan menguji keaslian atau orisinalitas karya peserta. Ini tantangan untuk bekerja keras agar lomba bisa tertib baik dan lancar sesuai harapan,” ujar Adianto.

Ketua Lembaga Kemahasiswaan dan Alumni Untar ini juga mengatakan bahwa tahun ini jumlah pendaftar Pesparawi mencapai 103 tim. “Hasil seleksi administrasi meloloskan 51 tim paduan suara yang akan melaju ke tahap berikutnya. Dari sejumlah tim itu akan diseleksi dewan juri dan juri forensik empat pemenang tim paduan suara terbaik yang akan diumumkan 7 November 2020,” terangnya.

Sementara, Rektor Untar, Agustinus Purna Irawan mengatakan, pada saat pandemi, perguruan tinggi membutuhkan kegiatan yang dapat mendorong semangat mahasiswanya untuk tetap berkarya. Kegiatan ini, ujar Agustinus, sangat relevan dalam mendukung perilaku sehat dan produktif di masa pandemi.

“Mahasiswa juga tak boleh stagnan dan harus maju dalam situasi apa pun. Karena perkembangan kita dalam pendidikan dan kompetensi keilmuan, dan kompetensi lainnya sangat dibutuhkan dalam menyambut masa depan. Kalau stagnan maka kita selesai,” tegas Agustinus.

Menjadi tuan rumah Pesparawi ini, kata Agustinus, merupakan cita-cita Untar sejak penyelenggaraan Pesparawi dua tahun lalu. “Cita-cita ini sejak dua tahun lalu, kami memperjuangkan ini, kami berproses, kemudian diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah,” terangnya.

Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Nizam mengatakan, Pesparawi diselenggarakan dua tahun sekali untuk menumbuhkan iman dalam kehidupan sehari-hari dan karya dalam bentuk saling mengasah, mengasihi dan mengasuh. “Kepada seluruh peserta, selamat berpesta, mengukir prestasi. Seluruh panitia dan Untar sebagai tuan rumah juga seluruh perguruan tinggi. Sukses selalu,” kata Nizam.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*