Kedelai Langka, Badan Nuklir Hasilkan 2 Varietas Unggul

Sharing for Empowerment

Selama ini, kata Anhar, BATAN juga berkontribusi dalam penyediaan benih unggul kedelai. Hingga kini, BATAN telah menghasilkan 14 varietas unggul benih kedelai yang sebagian besar telah diperkenalkan kepada para petani yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi.

Kelangkaan kedelai memicu kenaikkan harga. Badan Nuklir Nasional berhasil menciptakan benih unggul.

Anhar berharap, varietas benih unggul kedelai hasil mutasi radiasi gamma yang dihasilkan BATAN ini dapat dijadikan varietas yang dimanfaatkan secara nasional. Meskipun peningkatan produksi kedelai tidak hanya ditentukan oleh jenis varietasnya saja, namun juga dipengaruhi faktor lain, seperti teknik budi daya, ketersediaan lahan, dan harga kedelai di tingkat petani.

Peneliti BATAN, Arwin mengatakan, varietas unggul kedelai Sugentan 1 dan Sugentan 2 adalah hasil perbaikan varietas yang telah ada sebelumnya, yaitu Argomulyo. Melalui proses penyinaran radiasi gamma pada dosis 250 gray, didapatkan varietas baru yang memiliki karakter lebih baik dibandingkan varietas induknya.

Sugentan memiliki keunggulan, seperti umur tanamnya super genjah atau sekitar 67-68 hari lebih cepat dibandingkan induknya yang mencapai umur antara 86-87 hari. Produktivitasnya juga lebih tinggi, yakni 3,01 ton per ha dengan rata-rata 2,5 ton per ha, sedangkan induknya pada kisaran 2,2-2,4 ton/ha.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*