JAKARTA, KalderaNews.com – Ternyata, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum memberikan rekomendasi pembelajaran tatap muka di sekolah. Ketua Umum PP IDAI, Aman B Pulungan mengatakan, persyaratan dibukanya kembali sekolah adalah terkendalinya transmisi lokal yang ditandai angka positif yang kurang dari lima persen dan menurunnya tingkat kematian.
Jika sekolah tatap muka tetap dimulai, maka sekolah tetap harus menyiapkan blended learning, di mana anak dan orangtua juga diberi kebebasan memilih metode pembelajaran luring atau daring.
BACA JUGA:
- Boleh Ditiru, Dua Sekolah Ini Menjadi Contoh Baik Persiapan PTM Terbatas
- Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Mulai Juli 2021, Begini Aturannya
- PTM Terbatas Langsung Dihentikan, Jika Ada yang Kena Covid-19
“Mengingat prediksi jangka waktu pandemi Covid-19 masih belum bisa ditentukan, maka guru dan sekolah hendaknya mencari inovasi baru dalam proses belajar mengajar, misal memanfaatkan belajar di ruang terbuka seperti taman, lapangan atau sekolah di alam terbuka,” kata Aman.
Sementara, guru dan tenaga kependidikan yang berhubungan dengan anak dan orangtua atau pengasuh harus sudah divaksin. Misal bisa juga dengan membuat kelompok belajar kecil yang berinteraksi secara terbatas di sekolah, tujuannya jika ada kasus konfirmasi, maka penelusuran kontak dapat dilakukan secara efisien.
Aman mengatakan, jam masuk dan pulang bertahap untuk menghindari penumpukan. Lalu, penjagaan dan pengawasan harus disiplin untuk menghindari kerumunan di gerbang sekolah.
Sekolah, lanjut Aman, perlu membuat pemetaan risiko siswa dengan komorbid, orangtua siswa dengan komorbid, atau tinggal bersama lansia maupun guru dengan komorbid, serta kondisi kesehatan atau medis anak.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply