Boleh Ditiru, Dua Sekolah Ini Menjadi Contoh Baik Persiapan PTM Terbatas

Simulasi Sekolah Tatap Muka di SMPN 1 Surabaya
Simulasi Sekolah Tatap Muka di SMPN 1 Surabaya (KalderaNews/Disdik Surabaya)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) telah dilakukan di beberapa daerah. Dua puluh dua persen sekolah telah melakukan PTM terbatas dan telah menunjukkan berbagai praktik baik kebijakan PTM terbatas.

Dan SD Negeri 03 Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, dan SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan, Bengkulu bisa menjadi contoh dalam persiapan PTM terbatas.

BACA JUGA:

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri mengatakan SDN 03 Pontianak Selatan telah melakukan berbagai persiapan dalam menunjang PTM terbatas.

Sebelum melakukan PTM, SDN 03 Pontianak Selatan telah membentuk tim satgas Covid-19, mempersiapkan prosedur operasional standar PTM terbatas, melakukan pemenuhan daftar periksa (menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun, melakukan kerja sama dengan Puskesmas, membeli thermogun, pendataan penyakit bawaan warga sekolah, serta yang lain), memperbanyak imbauan 4M di lingkungan sekolah, memberitahukan rencana PTM terbatas kepada RT, kelurahan, dan Babinkamtibnas, melaporkan perkembangan kesiapan uji coba PTM terbatas pada dinas pendidikan (disdik) Kota Pontianak.

SD Negeri 03 Pontianak Selatan juga melakukan beberapa langkah untuk memastikan kelancaran, seperti mengimbau setiap guru melakukan rapid test secara berkala, mendata dan memastikan siswa dan guru yang sakit atau merasa tidak enak badan untuk tidak sekolah, selalu menerapkan protokol kesehatan, memastikan tak ada yang masuk ke lingkungan sekolah tanpa ijin sekolah, mengecek suhu setiap warga sekolah yang datang dan pergi serta mengimbau pendidik dan tenaga kependidikan untuk segera melakukan vaksinasi.

Untuk pembagian rombongan belajar, SDN 03 Pontianak Selatan menerapkan anjuran pemerintah, yaitu maksimal 50 persen kapasitas per kelas. Dalam satu rombongan belajar terdapat dua kelompok belajar. Masing-masing rombongan belajar melakukan PTM terbatas sebanyak dua kali dalam satu minggu.

“Siswa dengan nomor absen 1-16 masuk di hari Senin dan Rabu, siswa dengan nomor absen 17-32 masuk di hari Selasa dan Kamis,” tutur Jumeri.

Dalam satu kali pertemuan, berlangsung selama 3 jam, pukul 07.00-10.00, sehingga setiap siswa melakukan PTM terbatas sebanyak 6 jam dalam satu minggu.

“Jam masuk dibuat selang-seling dengan jeda beberapa menit agar ketika pulang tidak terjadi penumpukan,” tutur Jumeri.

SDN 03 Pontianak Selatan juga masih melakukan PJJ secara daring melalui grup Whatsapp untuk memberikan materi kepada kelompok belajar yang pada hari tersebut tidak giliran masuk ke sekolah. Pembahasan tugas dilakukan di ruang kelas bagi yang giliran masuk dan lewat aplikasi Zoom bagi yang giliran PJJ. Lalu, hari Jumat digunakan untuk melakukan evaluasi PTM terbatas pada setiap minggunya.

Sekolah lain yang telah membagikan praktik baik dalam PTM terbatas adalah SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan. Salah satu guru SMAN 9 Bengkulu Selatan, Meydia Afrina mengatakan, sekolah telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan wali siswa untuk melakukan sosialisasi. Hal ini bertujuan untuk mendengarkan pendapat orangtua ketika sekolah akan dibuka kembali, serta memastikan orangtua atau wali menyiapkan anak mereka dengan protokol kesehatan yang ketat ketika kembali ke sekolah.

SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan juga telah mempersiapkan kurikulum yang digunakan dalam kondisi khusus ini, melakukan pengadaan alat protokol kesehatan, mempersiapkan ruang belajar, mempersiapkan sarana fisik sekolah, seperti sanitasi dan kebersihan sekolah, serta melaporkan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Kantin di SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan tidak dibuka, serta tidak tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Pihak sekolah juga selalu mengingatkan peserta didik untuk jaga iman, aman, dan imun, melakukan pembiasaan hidup bersih dengan rajin cuci tangan, serta tidak ada jam istirahat.

Rombongan belajar dibagi menjadi 2 shift, yakni pagi dan siang dengan jadwal per tingkat. Senin dan Kamis untuk kelas XII, Selasa dan Jumat untuk kelas XI, serta Rabu dan Sabtu untuk kelas X.

Dalam satu minggu, siswa melakukan PTM terbatas dengan total 4 jam 30 menit. Karena jam belajar tatap muka yang berkurang, maka ditambahkan PJJ dengan memberikan tambahan materi menggunakan berbagai platform yang dikuasai guru seperti Google Classroom, Whatsapp, dan yang lain.

“Saya yakin banyak praktik baik lain dari sekolah di daerah-daerah lain dalam mempersiapkan PTM terbatas pada era kebiasaan baru,” tutur Jumeri.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*