JAKARTA, KalderaNews.com – Habib Husein Jafar Al-Hadar mengatakan bahwa ibadah puasa mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi. “Puasa mengajarkan kita untuk lapar, agar meskipun kita kuat beli makanan, kita rasakan sebulan ini beratnya jadi orang lapar. Kita belajar untuk tidak tega membiarkan orang lapar, selama kita masih bisa membantu,” ungkap Habib Husein.
BACA JUGA:
- Mendikbudristek: Masih Cukup Banyak Praktik Intoleransi di Sekolah dan Kampus
- Resmi Jadi Mendikbudristek, Nadiem Makarim: Riset dan Teknologi Dekat di Hati Saya
- Sah, Nadiem Makarim Menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Habib Husein mengatakan, salah satu ciri orang yang sukse berpuasa adalah bertakwa. “Ciri orang bertakwa, kata Allah dalam surat Al-Imran, adalah tidak mudah marah, memaafkan orang lain yang membuat dia marah, dan bahkan memberi sedekah kepada orang yang membuat dia marah,” tutur Habib Husein.
Hal itu ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk “Puasa, Kemanusiaan, dan Toleransi” yang diadakan Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Puspeka Kemendikbudristek).
Selain itu, Habib Husein juga menyatakan bahwa di Surat Al-Baqarah telah dijelaskan bahwa puasa diwajibkan seperti kaum-kaum sebelum kamu. “Agama apapun ada puasanya. Bahkan puasa, sejak zaman Nabi Nuh sudah ada, walau berbeda bentuk, cara, dan waktunya. Tapi dari sini kita belajar bahwa ada persamaannya walau berbeda agama. Ayo kita fokus pada persamaannya, jangan mengumbar perbedaan, agar persaudaraan makin erat. Kita cari titik samanya, jangan cari titik bedanya,” imbau Habib Husein.
Kata Habib Husein, berlomba-lombalah dalam kebaikan, bukan dalam kebenaran. “Tidak usah merasa saya lebih benar daripada kamu, lalu berdebat. Namun, taruhlah kebenaran di hati. Yang penting output-nya adalah kebaikan pada sesama,” jelas Habib Husein.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply