
JAKARTA, KalderaNews.com – Orangtua juga memiliki peran besar agar anak-anaknya tidak mengalami learning loss. Anak bebas learning loss bukan hanya tanggung jawab pendidik.
Karena itu, guru dan orangtua harus sama-sama kreatif. Tanpa kreativitas maka yang ada hanya kejenuhan. Saat seseorang jenuh maka jadi lelah. Jika sudah lelah maka seseorang tidak akan lagi mendapatkan motivasi.
Motivator Character Building Nasional, H. Aris Ahmad Jaya, DVM, M.M menyarankan agar orangtua mampu membersamai anak-anaknya. Karena bersama belum tentu membersamai. Satu rumah belum tentu ada komunikasi.
BACA JUGA:
- Ini Strategi PENABUR International Hadapi Learning Loss Saat Pandemi Covid-19
- Apa Itu Learning Loss? Begini Kata Pakar Pendidikan Michelle Kaffenberger
- Di Luar Jawa dan Bali Boleh Ada PTM Terbatas, Maksimal 50 Persen Biar Tak Learning Loss
Di webinar bertajuk “Pentingnya Peran Ayah Bunda Berkontribusi Meminimalisir Learning Loss” baru-baru ini, ia pun mengutarakan 5 tip peran orangtua dalam meminimalisir learning loss
1). Memberi apresiasi
Walaupun dalam kondisi PJJ, mengapresiasi proses itu jauh lebih penting dari sekedar mengapresiasi hasil akhir. Apresiasi anak-anak dengan kata-kata positif seperti ungkapan terima kasih. Sebutkan apa yang disukai lalu berikan alasan mengapa layak diapresiasi. Lalu doakanlah anak-anak.
2). Waktu yang berkualitas, bukan hanya sekedar kuantitas
Waktu yang banyak saat bersama belum tentu membersamai. Orang tua harus membangun momentum seperti makan bareng, nonton bareng dan diskusi bareng.
3). Cerdas dalam komunikasi
Komunikasi itu bukan berarti pandai berbicara, tapi apa yang disampaikan bisa diterima. Komunikasi adalah bagaimana mampu mengerti sebelum ingin dimengerti. Mau mendengarkan sebelum ingin didengarkan.
4). Memberi teladan
Selama pandemi selama 24 jam semua ada di rumah. Jadi orangtua harus bisa memberikan contoh bagaimana mengelola emosinya dan bagaimana memberikan sikap disiplin yang bisa dicontoh anak.
5). Memberi dukungan dan kepercayaan
Minimal berikan kesempatan kepada anak dalam mengeksistensikan dirinya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply