Karlina Supelli: Refleksi Filosofis Hidup dan Mati Saat Pandemi dalam Terang Tradisi Kosmologi

Sharing for Empowerment

Pemahaman hidup dan maut dalam kosmo-mitologi sampai kosmo-teologi mengawali paparan Karlina Supelli. Dengan gaya khasnya, paparan Karlina mengalir ringan meskipun materi yang disampaikan mengupas cakupan sejarah pemikiran kosmologi tentang kehidupan dan kematian dari masa ke masa yang dibangun manusia.

Dalam kosmogoni mitis bahari, kita dapati kisah-kisah tentang dunia dan kehidupan yang bermula dari suatu kematian. Namun, kematian pada mulanya bukan bagian dari realitas. Maut hadir akibat pelanggaran atau kezaliman. Dalam kosmo-teologi agama-agama Abrahamik, seluruh ciptaan terkena konsekuensi pelanggaran itu.

Paparan akan dilanjutkan dengan perspektif Revolusi Sains abad ke-17, alam semesta mengemuka sebagai mesin raksasa yang bekerja ajek menurut hukum-hukum matematis. Namun, ada paradoks di dalamnya. Jika gaya utama penata alam bersifat tarik-menarik, mengapa alam semesta tidak ambruk sejak dahulu kala?

Selanjutnya paparan akan membahas mesin kosmik yang begitu teratur ternyata ditandai dengan derajat kekacauan yang terus bertambah. Perlahan tapi pasti, alam semesta bergerak menuju kematian yang senyap. Namun, dari mana segala sesuatu itu muncul pada mulanya? Bagaimana memahami kehidupan yang begitu beragam tapi rentan dalam peta evolusi kosmik?




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*