CILACAP, KalderaNews.com – Keterbatasan jaringan komunikasi kerap menjadi salah satu kendala saat penyebaran peringatan dini karena tidak jarang jaringan komunikasi selular mengalami gangguan usai gempa merusak. Karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berupaya menghadang potensi tsunami di Selatan Jawa dengan EWS Radio Broadcaster dan aplikasi SIRITA (Sirens for Rapid Information on Tsunami Alert).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan EWS Radio Broadcaster merupakan moda diseminasi berbasis suara guna mengantisipasi kerusakan jaringan komunikasi selular pasca gempa merusak.
Sistem ini memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis radio yang banyak digunakan oleh pegiat kebencanaan dan komunitas radio berbasis masyarakat, seperti RAPI dan ORARI sebagai hub untuk menyebarkan informasi secara cepat, akurat serta ramah terhadap kelompok masyarakat rentan yang memiliki keterbatasan menelaah pesan berbasis teks.
BACA JUGA:
- Hingga Kini Belum Ada Sistem Peringatan Dini Tsunami Non Tektonik yang Handal dan Akurat
- Ngeri, Pantai Pacitan Berpotensi Diterjang Tsunami Setinggi 28 Meter Hanya dalam 29 Menit
- Jakarta dan Pantura Jawa akan Tenggelam? Ini Solusi dari Para Profesor Riset
Sedangkan, SIRITA adalah aplikasi sirine tsunami berbasis android yang dibuat untuk memudahkan pemerintah daerah menyampaikan perintah evakuasi kepada masyarakat sebagai bentuk peringatan dini.
Leave a Reply