Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Strategi Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045

Broto Sugondo saat menjemput siswa sekolah di SD Kenteng II Ponjong, Gunungkidul. (KalderaNews.com/Ist.)
Broto Sugondo saat menjemput siswa sekolah di SD Kenteng II Ponjong, Gunungkidul. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd menegaskan untuk mewujudkan generasi emas 2045, dibentuklah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sebuah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik).

Tujuan Penguatan Pendidikan Karakter adalah membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Selain itu juga untuk mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik. Tentunya dengan pelibatan masyarakat melalui pendidikan jalur formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan keragaman budaya Indonesia.

“Tujuan Penguatan Pendidikan Karakter adalah merevitalisasi potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga,” tegasnya dalam Seminar Sehari Pendidikan Karakter Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi pada Selasa, 16 November 2021.

BACA JUGA:

Pengembangan nilai-nilai karakter yang harus diterapkan kepada peserta didik diantaranya ialah religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta Tanah Air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Hal ini sangat relevan dengan Profil Pelajar Pancasila

Selanjutnya dalam membangun generasi emas 2045 yang dibekali keterampilan abad 21, Sri Wahyuningsih menjelaskan ada beberapa keterampilan yang dibutuhkan setiap siswa. Pertama siswa harus dibekali kualitas karakter agar siswa dapat beradaptasi pada lingkungan yang dinamis.

“Kualitas karakter ini melingkupi religius, nasionalis, mandiri, integritas, gotong royong, toleransi, tanggungjawab, kreatif dan peduli lingkungan,” ujarnya.

Kedua, siswa harus dibekali dengan literasi dasar yaitu bagaimana siswa mampu menerapkan keterampilan dasar sehari-hari. Diantaranya literasi baca tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan.

Ketiga, siswa harus dibekali dengan kompetensi bagaimana bisa memecahkan masalah yang kompleks. Itu artinya siswa harus mampu berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi, serta mampu menjalin kolaborasi.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*