
YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Di Yogyakarta ada yang namanya jalur sesar opak. Sesar Opak sendiri merupakan patahan aktif yang membentang di tengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sesar ini bergerak aktif sehingga kerap kali menjadi penyebab terjadinya gempa yang mengguncang Jogja. Survei harus rutin dilakukan untuk memitigasi potensi gempa.
Nah, guna memitigasi potensi gempa, baru-baru ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan survei dan kajian geologi di enam titik yaitu Kalidadap, Goa Cerme, Lenteng Satu, Kedungrejo, Kedung Tolok dan Sungai Kaliurang.
BACA JUGA
- 5 Tips Aman dan Selamat Saat Terjadi Gempa Bumi Ini Wajib Kamu Tahu
- 6 Tips Menyelamatkan Diri Setelah Terjadi Gempa Bumi
- Gempa Bumi Bisa Terjadi Kapan Saja, Ini 5 Tips Siap Siaga Menghadapinya
“Keenam lokasi tersebut dipilih karena termasuk dalam jalur Sesar Opak,” ungkap Kepala BMKG. Dwikorita Karnawati di Yogyakarta.
Survei dilakukan untuk mengidentifikasi struktur geologi yang tampak dipermukaan sebagai bagian dari proses validasi hasil pengolahan data seismik yang dilakukan oleh Tim BMKG dengan melibatkan pakar geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yaitu Prof. Dr. Ir. Subagyo Pramumijoyo, DEA dan Ir. Gayatri Indah Marliyani, S.T., M.Sc., Ph.D.
Hasil survei akan menjadi pijakan untuk mengenali lebih detil Sesar Opak dan mengantisipasi dampak dan kemungkinan yang timbul dari sesar ini. Mengingat sesar ini berkategori sangat aktif.
Dwikorita berharap Pemerintah Daerah secara aktif meningkatkan literasi dan melakukan langkah mitigasi guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat gempa bumi. Pemerintah, kata dia, sebaiknya menetapkan standar bangunan aman gempa menjadi syarat diberikannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply