Jakarta PPKM Level 2, PTM 100 Persen Harus Dievaluasi, Begini Kata Epidemiolog

Pembelajaran Tatap Muka di SD Tarakanita 5 Rawamangun Jakarta
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SD Tarakanita 5 Rawamangun Jakarta (KalderaNews/Dok. Tarakanita)

JAKARTA, KalderaNews.com – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta pemerintah meninjau kembali kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang digelar 100 persen di Jakarta. Hal ini karena Jakarta kembali masuk ke PPKM level 2.

Syaiful Huda meminta Kemendikbudristek mengkaji ulang kebijakan penerapan PTM 100 persen.

Syaiful Huda juga menyebut bahwa setiap kebijakan harus mempertimbangkan penyesuaian kebijakan lewat pemantauan dan evaluasi di lapangan.

BACA JUGA:

Sementara, epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman juga mengingatkan pemerintah terkait penularan Covid-19 varian Omicron di tengah penerapan kebijakan PTM 100 persen.

Dicky menyebutkan, Covid-19 varian Omicron merupakan mutasi virus yang paling mudah menular. Maka, katanya, pemerintah perlu memikirkan kembali kebijakan PTM 100 persen agar Covid-19 varian Omicron tidak menyebar di lingkungan pendidikan.

Dicky pun menyebut capaian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun yang masih rendah. Anak usia ini dikhawatirkan belum bisa menerapkan protokol kesehatan dengan benar.

Menurut data Kemenkes per 31 Desember lalu, capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun masih kurang dari 20 persen dari total 16.542.686 anak yang menjadi target sasaran vaksinasi.

Dicky memberikan saran agar tetap ada opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di samping PTM. Selain itu, satuan pendidikan juga harus benar-benar siap dengan protokol kesehatan dan menyiapkan tenaga pendidik yang sudah divaksin untuk mengurangi penularan Covid-19 di sekolah.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*