5 Masalah Skripsi yang Sering Dihadapi Mahasiswa Tingkat Akhir, Cekidot!

Pusing Tugas Akhir dan Skripsi
Pusing Tugas Akhir dan Skripsi (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Menjadi mahasiswa memang tidak mudah. Memang sebutan mahasiswa itu terbilang keren. Namun, bukan berarti tidak ada masalah dan proses studi berjalan dengan lancar. Setiap tingkat pada masa perkuliahan pasti akan ada masalah tersendiri. Termasuk mahasiswa tingkat akhir.

Pada umumnya mahasiswa memang selalu menginginkan lulus tepat waktu. Namun, pada beberapa kesempatan, ada sejumlah mahasiswa yang terkendala lulus tepat waktu karena beberapa permasalahan.

BACA JUGA:

Skripsi atau tugas akhir juga menjadi salah satu dari sekian banyak masalah yang membuat mahasiswa tingkat akhir mengalami kesulitan. Inilah masalah yang sering dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir.

Kesulitan menemukan topik skripsi

Memasuki awal semester 7, para mahasiswa sudah mulai disibukkan dengan penelitian tugas akhir yang harus segera diserahkan ke bagian akademik. Sebagian mahasiswa bisa dengan mudahnya mendapatkan masalah penelitian, sementara sebagian yang lain baru dapat mengajukan judul skripsi pada semester delapan.

Meskipun tampak sepele, tetapi sebenarnya menemukan topik skripsi adalah langkah yang membutuhkan kejelian ekstra. Sehingga menjadi wajar di kalangan para mahasiswa untuk ganti judul skripsi berkali-kali sampai akhirnya mendapat persetujuan para pembimbing.

Skripsi terhambat karena banyak revisi

Dalam pengerjaan skripsi, mahasiswa dituntut lebih proaktif dalam melakukan dialog dengan dosen pembimbing. Masalahnya, bila kita mendapat dosem pembimbing yang slow respon dan sangat sibuk, maka proses bimbingan kita bisa menjadi terhambat.

Selain itu, jika kebetulan pihak kampus membuat kebijakan adanya dua dosen pembimbing, maka para mahasiswa bimbingan pun mesti ekstra sabar, jika pembimbing satu dan dua memberikan saran dan masukan yang berlainan.

Belum lagi adanya revisi yang berulang, mahasiswa bisa jadi stress karena dosen pembimbing tak kunjung merespon chat-nya.

Kesulitan memperoleh data penelitian

Judul skripsi sudah diterima, bab satu dan dua pun bisa dilanjutkan. Namun data penelitian malah urung juga diperoleh. Sudah menguapakan berbagai macam cara, tetapi solusinya belum ketemu. Hal iu sering terjadi banget bila kamu mengambil data penelirian dari suatu instansi atau lembaga. Awalnya ngasih izin penelitian, tetapi ternyata data yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh.

Referensi buku dan jurnal terkait pun sulit ditemukan, penelitian terdahulu yang  relevan juga masih jarang. Masalah seperti inilah yang sering membuat mahasiswa baper dan semangatnya down saat mengerjakan  skripsi.

Merasa aneh berkeliaran di kampus sendiri

Saat sebagian besar teman seangkatan sudah lebih dulu lulus tepat waktu, ternyata tingga; kamu dan segelintir mahasiswa yang bernasib sama belum menyelesaikan skripsi. Ketika akhirnya kamu berniat buat ngampus lagi, suasananya pun tidak terasa sama lagi.

Teman-teman yang biasanya menemani kini sudah melanjutkan hidpnya masing-masing dan kamu harus ke kampus sendirian. Rasa canggung dan sendiri ini bisa membuatmu merasa asing di antara banyaknya mahasiswa yang ada di kampus.

Dilanda Quarter Life Crisis dan mendapat tekanan dari banyak pihak

Salah satu konsekuensi lulus tidak tepat waktu adalah membayar biaya kuliah lagi. Jika selama ini biaya kuliah ditanggung oleh orangtua, barangkali kamu akan diliputi perasaan bersalah karena harus menambah lagi satu semester.

Selain perasaan bersalah kamu akan dihinggapi rasa meragukan kualitas diri dan akibatnya malah suka membandingkan prosesmu dengan orang lian. Hal ini diperparah denagn lingkungan sekitar, dari teman maupun tetangga yang mulai menanyakan kelulusan. Tidak hanya itu, kemudian mereka juga bertanya, kapan menikah, kerja apa, dan pertanyaan-pertanyaan sejenis yang malah membuat insecure.

Hampir setiap mahasiswa mempunyai masalah masing-masing. Tidak melihat apakah ia semester awal atau mahasiswa tingkat akhir. Masalah pasti adam yang jelas kehadiran masalah akan membuat kita makin dewasa dalam menghadapi kehidupan. Semangat skripsi ya, Gengs!

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*