JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 menghadirkan risiko kehilangan pembelajaran (learning loss). Selama pandemi, hampir seluruh negara di dunia menutup sekolah untuk melindungi warga sekolah dari pandemi dengan memberlakukan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)hingga diperkirakan sebanyak 1,6 miliar murid di seluruh dunia terdampak kebijakan penutupan sekolah.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) selaku Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair of the G20 Education Working Group), Iwan Syahril pembelajaran tatap muka di sekolah membuat murid-murid mendapatkan lingkungan belajar yang lebih baik.
“Selain itu, berbagai studi menunjukkan bahwa pembelajaran tatap muka masih merupakan metode paling baik bagi para siswa, baik anak-anak dan anak-anak muda kita,” ucap Iwan.
BACA JUGA:
- Sudah Mulai Kuliah PTM, Begini Panduan Mengatur Uang Saku Bagi Mahasiswa yang Tinggal di Kos
- PTM Terbatas Digencarkan, Orang Tua Atau Wali Murid Masih Dikasih Pilihan
- Waduh, Angka Putus Sekolah Naik 10 Kali Lipat, Segera Gelar PTM
Senada dengan itu, Chief of Education, United Nations Children’s Fund (UNICEF), Katheryn Bennett mengungkapkan bahwa pertemuan tatap muka antara guru dan murid, serta murid dengan teman-teman sekolahnya, tidak bisa tergantikan di negara manapun.
Leave a Reply