Wirausaha Merdeka 2022, Belajar Kembangkan Bisnis Dikonversi 20 SKS, Siapa Mau?

Ilustrasi: Kepribadian yang wajib dimiliki mahasiswa baru. (Ist.)
Ilustrasi: Kepribadian yang wajib dimiliki mahasiswa baru. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sebanyak 17 perguruan tinggi terpilih membuka kesempatan bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk belajar dan mengembangkan ilmu di bidang kewirausahaan melalui program Wirausaha Merdeka 2022.

Di program ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di luar kelas perkuliahan, pengalaman praktis, dan pembekalan pola pikir, serta kompetensi wirausaha, yang bisa dikonversi dengan satuan kredit semester sampai dengan 20 satuan kredit semester (SKS).

BACA JUGA:

“Generasi muda kita punya banyak potensi menjadi pengusaha, terkadang mereka hanya kurang dukungan dari lingkungan dan bimbingan yang bersifat teknis sehingga seringkali ragu untuk memulai usaha,” papar Kepala Program Wirausaha Merdeka tahun 2022, Wachyu Hari Haji.

Program Wirausaha Merdeka merupakan bagian dari program Kampus Merdeka, yang berkolaborasi dengan 17 perguruan tinggi pelaksana program.

Perguruan tinggi tersebut adalah:

  • Universitas Indonesia
  • Institut Teknologi Bandung
  • Universitas Prasetiya Mulya
  • Universitas Bina Nusantara
  • Institut Pertanian Bogor
  • Universitas Udayana
  • Universitas Ciputra Surabaya
  • Universitas Brawijaya
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Universitas Riau
  • Universitas Lambung Mangkurat
  • Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Universitas Cendrawasih
  • Politeknik Negeri Jember
  • Politeknik Negeri Batam
  • Politeknik Negeri Kupang
  • Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Masing-masing perguruan tinggi pelaksana memiliki desain program yang unik dan berbeda dengan memasukkan keunggulan sumber daya dan kearifan lokal.

Mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi dengan desain program yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

Kegiatan yang ditawarkan dalam program ini berupa lokakarya (workshop) ilmu dasar bisnis, pembinaan (mentorship) bisnis dari praktisi, serta proyek (project) wirausaha.

“Selama program, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pembelajaran yang telah mereka dapat di Perguruan Tinggi Pelaksana Program (PTPP), serta mengembangkan ide bisnis yang kreatif, solutif dan relevan dengan pendidikan mereka,” kata Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makariem.

Menteri Nadiem mengungkapkan, Indonesia saat ini memiliki jumlah wirausahawan paling rendah di Asia Tenggara, yaitu hanya 3,4 persen dari total penduduk Indonesia.

Dengan program Wirausaha Merdeka, diharapkan mahasiswa nantinya tidak hanya mencari pekerjaan di perusahaan, namun juga bisa menjadi pendiri perusahaan dan membuka banyak lapangan kerja di Indonesia.

Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa aktif dari program studi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Kemendikbudristek, dengan ketentuan minimal berada pada semester tiga untuk program Diploma Dua (D2) dan minimal semester lima untuk program D3/D4/S1.

Program ini juga terbuka bagi seluruh mahasiswa program Pascasarjana (S2 dan S3) tanpa konversi SKS, baik untuk perguruan tinggi akademik maupun vokasi.

Untuk mengikuti program, mahasiswa harus melengkapi persyaratan administratif sesuai dengan ketentuan PTPP.

Pendaftaran dan pemilihan program dapat dilakukan DI SINI.

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*