BANDUNG, KalderaNews.com – Kampus Santa Ursula Bandung menggelar Expo Project of Entrepreuner (POE). Expo ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Ursula Fest 20-22 Oktober 2022.
Kampus Ursula Bandung yang meliputi jenjang pendidikan TB-TK, SD, serta SMP mengembangkan pendidikan yang mengacu pada siklus belajar entrepreuner. Pola pembelajaran ini muncul dari cita-cita untuk mengembangkan pola pikir entrepreneur peserta didik dalam dunia pendidikan. Melalui pembelajaran ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi di dunia nyata.
Menurut Suster Magdalena Lian OSU, Ketua Yayasan Prasama Bhakti yang menaungi lembaga pendidikan Kampus Santa Ursula Bandung, untuk menghadapi tantangan abad 21 peserta didik tidak cukup dibekali dengan pengetahuan saja. Peserta didik juga harus memiliki keterampilan serta karakter pribadi yang baik.
BACA JUGA:
- Kembangkan Pola Pikir Entrepreneurship, Kampus Santa Ursula Bandung Siap Hadapi Tantangan Abad 21
- Siap-Siap, Akan Ada Metaverse Sekolah Santa Ursula
- Suster Magdalena Lian OSU: Pembelajaran Entrepreneur Bukan Fokus pada Hasil, Tapi Proses
Dengan menerapkan siklus belajar entrepreuner peserta didik dilatih untuk peka (care) terhadap lingkungan sekitarnya dan ditantang untuk meresponnya melalui proyek enterpreuner yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam Expo Project of Entrepreuner ini ditampilkan beragam proyek yang telah dilakukan peserta didik dari jenjang TK, SD, dan SMP.
Tamabe, siswa kelas 9 SMP Santa Ursula, bersama kelompoknya menggagas proyek yang berjudul “Healing: Home easy living”.
“Kami peduli dengan lingkungan hidup yang memburuk karena pemanasan global akibat penggunaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Untuk merespon hal ini kami menggagas design rumah ramah lingkungan yang hemat penggunaan listrik,” urai Tamabe.
Tamara Gita, guru koordinator Project of Entrepreuner Kampus Santa Ursula Bandung menandaskan bahwa tujuan utama proyek entrepreuner bukanlah pada hasil proyek yang dilakukan peserta didik, tetapi bagaimana mereka berproses selama menjalankan proyek.
Dengan siklus belajar entrepreuner peserta didik dilatih untuk berproses melalui tahapan: Care, Exploring, Executing, Synchronizing, dan Reflecting. Pada akhirnya peserta didik diharapkan mampu terbiasa menerapkan pola pikir berpikir kritis, kreatif, dan inovatif (Triatmoko Kusdiarto, Guru St. Ursula Bandung)
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply