NUSA DUA, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dan CEO Tesla Motors, Elon Musk berdialog dengan 400 mahasiswa se-Indonesia dalam acara “Intergenerational Dialogue for Our Emerging Future”. Elon Musk hadir langsung dalam acara ini secara virtual.
Menteri Nadiem menjadi moderator sesi dialog Elon Musk dengan mahasiswa se-Indonesia. Mendikbudristek bertanya kepada Elon, adakah kejadian-kejadian dalam hidupnya saat muda yang menjadikannya seperti sekarang ini.
Elon menanggapi bahwa dirinya banyak membaca dan nonton fiksi ilmiah.
BACA JUGA:
- Apa sih Beda Hard Skill dan Soft Skill? Milenial Wajib Tahu
- Inilah 10 Soft Skill yang Harus Dilatih Demi Masa Depan
- Tak Hanya Gondol Beasiswa, Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Ini Juga Dapat 6 Pelatihan Soft Skill
“Kebiasaan itu banyak berdampak pada saya untuk mencari kebenaran dalam banyak hal. Dari situ saya menemui bahwa fisika sangat membantu dalam segala hal,” ungkapnya.
Praisela Symons, mahasiswa dari provinsi Sulawesi Utara yang sedang berkuliah di Universitas Negeri Malang bertanya kepada Elon Musk tentang kesalahan atau masalah terbesar dari hidup seorang Elon dan bagaimana dia mengatasinya.
“Coba untuk selalu berasumsi bahwa kita itu salah. Dengan demikian, kita akan selalu berupaya melakukan hal yang benar. Selalu gunakan akal dan hati. Dulu saya hanya gunakan akal. Tapi menggunakan hati juga sama pentingnya,” jawab Elon.
Safira Titah Pramesti, mahasiswi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya bertanya kepada Elon tentang kebiasaan sehari-sehari yang membuatnya sukses.
Sebagai pamungkas Elon menyampaikan pesan kepada generasi muda. “Miliki rasa keingintahuan yang besar akan banyak hal di dunia ini. Rasa keingintahuan yang besar adalah karakter yang paling penting untuk dimiliki seseorang,” pungkasnya. Pesan tersebut juga menjadi pesan Mendikbudristek kepada para Mahasiswa.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply