Kampus Mengajar Jadi Angin Segar bagi Peserta Didik ABK

Siswa berkebutuhan khusus di ajang kompetisi tata rias internasional Cidesco Make Up and Body Art Competition 2021 pada Rabu, 8 September 2021
Siswa berkebutuhan khusus di ajang kompetisi tata rias internasional Cidesco Make Up and Body Art Competition 2021 pada Rabu, 8 September 2021 (KalderaNews/Kemendikbudristek)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan 4 yang sudah selesai masa penugasannya banyak meninggalkan jejak dan cerita baik di berbagai sekolah sasaran.

Wakil Kepala Sekolah SDN Kemayoran 13 Pagi, Vera Meyliana mengakui di sekolah ini sejak awal memang tidak ada kelas khusus atau bimbingan khusus untuk para peserta didik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Di sekolah ini terdapat sekitar 10 siswa ABK yang ikut dalam proses pembelajaran sehari-hari.

“Namun, kami selalu menitipkan pesan kepada setiap guru di kelas agar bisa memahami kebutuhan khusus mereka sambil memberikan perhatian khusus agar peserta didik tersebut bisa terus mengikuti pembelajaran,” tegasnya.

BACA JUGA:

Rata-rata peserta didik yang merupakan ABK adalah anak-anak yang mengalami keterlambatan belajar dengan kemampuan Intelligence Quotient (IQ) yang rendah.

Keterbatasan tenaga pendidik serta belum adanya pemahaman yang cukup mengenai teknis pengajaran khusus yang bisa membantu pembelajaran murid ABK juga menjadi salah satu kendala yang dialami oleh sekolah.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*