Riset dan Pengembangan (Risbang) di Indonesia Masih Lebih Rendah Dibanding Negara Lain

Ilustrasi: Riset LIPI untuk cegah penyebaran Covid-19. (Ist.)
Riset LIPI untuk cegah penyebaran Covid-19. (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, Ratno Nuryadi menjelaskan bahwa Indonesia secara persentase Produk Domestik bruto (PDB) terhadap riset dan pengembangan (risbang) masih lebih rendah dibandingkan dengan negara yang lain.

“Ini menjadi alasan critical mass kita terutama untuk sumber daya manusia (SDM), baik dari sisi kuantitas maupun kualitas masih perlu ditingkatkan,” ujar Ratno.

“Risbang (riset dan pengembangan) dari pemerintah di Indonesia masih sangat dominan dibandingkan dengan risbang dari swasta, inilah salah satu potret dari risbang di negara kita. Selain itu, kita juga perlu berusaha agar kontribusi risbang didominasi oleh swasta, bukan lagi didominasi oleh pemerintah,” ucapnya.

BACA JUGA:

Lebih lanjut Ratno menerangkan beberapa skema riset dan inovasi yang dimiliki BRIN. Dengan adanya hal tersebut, Ratno berharap akan memunculkan lebih banyak SDM baru dengan skema yang lain, termasuk Program Manajemen Talenta seperti Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), DbR (degree by research), postdoctoral), visiting researcher, visiting professor, dan sebagainya, sehingga kolaborasinya semakin besar.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*