Duh, Siswa yang Belum Teraktivasi Menerima Bantuan Pendidikan Pemerintah Mencapai 4,7 Persen

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti menyampaikan bahwa per tanggal 20 Januari 2023, siswa yang belum teraktivasi menerima bantuan pendidikan sekitar 4,7 persen.

“Tentunya ini masih cukup besar, sehingga dalam waktu sepuluh hari sampai akhir Januari 2023 kami masih terus menggenjot, agar akun siswa menjadi teraktivasi,” katanya.

Suharti menambahkan, angka pada tanggal 20 Januari 2023 jauh lebih rendah daripada yang tidak teraktivasi ditahun 2021. Pada saat itu angkanya pada 1,2 juta siswa, dan saat ini sudah mencapai 800 ribu siswa.

“Diharapkan terus menurun sampai dengan tanggal 31 Januari 2023,” ungkapnya dalam Rapat Kerja (raker) dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023.

Ia menambahkan pada pembiayaan pendidikan, Kemendikbudristek telah membantu 10.648 siswa dari Papua dan Papua Barat menerima bantuan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dari tahun 2020 hingga 2022.

Selain itu, sebanyak 17.953.268 siswa mendapat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) pada tahun 2022. Kemudian, sebanyak 780.014 mahasiswa dari keluarga tidak mampu telah mendapat bantuan KIP Kuliah pada tahun 2022 serta 8.245 mahasiswa mendapat bantuan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) pada tahun 2022.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*