JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap 21 Februari diperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. Nah, berikut sejarah tragis di balik Hari Bahasa Ibu Internasional.
Hari Bahasa Ibu Internasional merupakan inisiatif Bangladesh yang kemudian disetujui dalam Konferensi Umum UNESCO pada 1999.
Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dimulai sejak tahun 2000.
BACA JUGA:
- Pelajaran Bahasa Indonesia di Australia Perlu Diintensifkan, Wah, Bakal Butuh Banyak Guru Nih
- Kelas Bahasa Jerman Resmi Diintegrasikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
- Badan Bahasa Nobatkan Metamesta Jadi Kata Tahun Ini, Apa Artinya?
Dan ternyata, peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional bermula dari sebuah peristiwa tragis.
Peristiwa tragis di Dhaka
Deklarasi Hari Bahasa Ibu Internasional muncul sebagai penghormatan terhadap Gerakan Bahasa orang Bangladesh, kala itu orang Pakistan Timur.
Saat Pakistan dibentuk pada 1947, ia memiliki dua bagian geografis yang terpisah, yakni Pakistan Timur (Bangladesh) dan Pakistan Barat (Pakistan).
Kedua wilayah itu memiliki perbedaan bahasa, budaya, dan yang lain.
Pada 1948, Pemerintah Pakistan mendeklarasikan bahasa Urdu sebagai bahasa nasional.
Meski demikian, bahasa Bengali atau Bangla masih digunakan mayoritas masyarakat.
Masyarakat terutama di Pakistan Timur memprotes, lantaran bahasa ibu mereka adalah Bangla.
Leave a Reply