Seberapa Sering Gerhana Matahari Melintasi Indonesia? Ini Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Ilustrasi: Gerhana matahari sebagian yang bisa diamati di beberapa wilayah di Indonesia. (Ist.)
Ilustrasi: Gerhana matahari sebagian yang bisa diamati di beberapa wilayah di Indonesia. (Ist.)

JAKARTA, KalderaNews.com – Tepat 20 April 2023, diperkirakan bertepatan dengan 29 Ramadan 1444 H, Indonesia akan dilalui oleh fenomena Gerhana Matahari Hibrida.

Gerhana Matahari Hibrida merupakan gerhana Matahari yang dapat terlihat sebagai Gerhana Matahari Total maupun Gerhana Matahari Cincin bergantung dari lokasi pengamat saat dilalui jalur gerhana sentral.

Hal ini dikarenakan jarak antara Bumi dan Bulan yang berubah-ubah saat bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi, sehingga ada wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan wilayah lainnya mengalami Gerhana Matahari Cincin.

BACA JUGA:

Peneliti Pusat Riset (PR) Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan bahwa dalam 5000 tahun sejak 2000 SM hingga 3000 M, terdapat 569 kali Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi di seluruh permukaan Bumi.

Itu berarti, setiap rata-rata 8,8 tahun akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida.

Meskipun demikian, terdapat abad yang tidak mengalami Gerhana Matahari Hibrida, yakni abad ke-11 SM.

Bahkan ada abad yang hanya mengalami Gerhana Matahari Hibrida sebanyak satu kali saja yakni abad ke-10 abad ke-25 M.

Namun, ada abad yang mengalami Gerhana Matahari Hibrida paling banyak, yakni abad pertama Masehi sebanyak 25 kali. Kemudian, disusul oleh abad ke-17 SM, abad ke-3 SM, abad ke-14 M, dan abad ke-17 M terjadi sebanyak 24 kali.

Sepanjang abad ke-21 ini, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi 7 kali saja.

Seberapa sering Gerhana Matahari di Indonesia?

Gerhana jenis ini terakhir kali melintas Indonesia pada 26 April 1408, 8 Juli 1423, 23 Januari 1441, 25 Februari 1495, 10 Juli 1507, 6 Juni 1807.

Gerhana Matahari Hibrida berikutnya akan terjadi pada 25 November 2049, 13 Oktober 2349, dan 17 Februari 2827.

Jadi, gerhana jenis ini dapat melintasi Indonesia hingga 5 kali dalam satu abad dalam periode 1408-1507.

Sementara, Gerhana Matahari Hibrida selanjutnya akan terjadi kembali setelah 300 dan 215 tahun kemudian.

Di abad ke-21, Gerhana Matahari Hibrida akan melintasi Indonesia sebanyak dua kali.

Setelah di abad ke-21, Gerhana jenis ini akan terjadi setelah 300 dan 478 tahun kemudian.

Hal ini berarti, tidak semua abad akan dilintasi Gerhana Matahari Hibrida di lokasi yang sama, dalam kasus ini adalah Indonesia.

Bila mengabaikan tipe gerhana, setiap rata-rata 2-3 tahun sekali, Gerhana Matahari akan melintasi Indonesia, baik itu sebagian, cincin, maupun total.

Dalam 200 tahun mendatang, akan terjadi 90 kali Gerhana Matahari, baik itu Sebagian, Total, Cincin maupun Hibrida di Indonesia.

Gerhana Matahari Sebagian lebih sering terjadi di Indonesia dengan rata-rata 3 kali setiap 5 tahun sekali.

Sedangkan, Gerhana Matahari Total melintasi Indonesia setiap 6-7 tahun sekali. Sementara itu, Gerhana Matahari Cincin melintasi Indonesia setiap 8-10 tahun sekali.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*