JAKARTA, KalderaNews.com – Pemerintah Indonesia, sebagai Ketua ASEAN ke-5, berkolaborasi dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara berupaya meningkatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Tujuannya adalah untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketertinggalan dalam belajar dan tumbuh kembang anak usia dini.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) konsisten dalam mengubah kurikulum .
BACA JUGA:
- 11 Menteri Pendidikan ASEAN Berkumpul di Jakarta Rumuskan Praktik Baik PAUD
- Pendaftaran PAUD dan TK Jakarta 2023 Dibuka, Inilah Link, Syarat Usia, dan Jadwalnya
- RUU Sisdiknas Justru Akan Sejahterakan Pendidik PAUD
Harapannya kurikulumnya lebih responsif terhadap perkembangan zaman, menyusun metode pembelajaran yang bervariasi, serta melibatkan sektor swasta dalam kolaborasi multisektor.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril menyampaikan bahwa kurikulum harus memiliki resiliensi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, perhatian juga harus diberikan pada kondisi global, kesetaraan gender, perubahan iklim, dan pendidikan inklusif agar layanan PAUD dapat menghadapi tantangan di masa depan.
Leave a Reply