JAKARTA, KalderaNews.com – Tes DNA di Indonesia sering dianggap berbiaya sangat tinggi. Terlebih lagi, prosesnya sering memerlukan waktu lama sebelum akhirnya dapat dilakukan. Akibatnya, banyak orang enggan menjalani tes DNA meskipun manfaatnya sangat besar.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa tes DNA hanya berguna untuk mengungkap garis keturunan dan untuk menentukan apakah ada hubungan keluarga antara beberapa individu yang diuji, seperti pada kasus bayi tertukar di Bogor yang heboh saat ini.
Polisi resmi mengumumkan bahwa hasil uji silang Asam Nukleat Deoksiribonukleat (DNA) pada kedua bayi di Bogor, Jawa Barat, menunjukkan tingkat ketidakidentikan sebesar 99,9 persen. Dengan kata lain, dipastikan bahwa kedua bayi tersebut berasal dari orangtua biologis yang berbeda alias tertukar. Ini salah satu contoh manfaat tes DNA.
BACA JUGA:
- Orangtua Harus Paham! Begini Cara Melindungi Anak Ancaman Hepatitis dan Penyakit Infeksi Lain
- Fakta Penyakit Lupus yang Perlu Kamu Tahu Selain Lambang Kupu-Kupu
- Polusi Udara Jakarta Semakin Memburuk, Inilah Sejumlah Penyakit yang Bisa Terdampak pada Warga Ibukota
Namun kenyataannya, tes ini memiliki kemampuan untuk mengungkap kondisi medis secara lebih mendalam, bahkan dapat menunjukkan risiko penyakit yang terkandung dalam genetika individu.
Leave a Reply