Petisi 8 Organisasi Profesi Guru: Guru Bukan Sapi Perahan, Guru Bukan Bank Suara!

Ilustrasi: Demokrasi. (Ist.)
Ilustrasi: Demokrasi. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Delapan organisasi profesi guru membuat petisi. Mereka menolak diintimidasi dan menyerukan independensi guru!

Petisi tersebut dibuat setelah viral video Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, ASN Andy Yudistira yang mengarahkan guru agar mendukung satu paslon capres-cawapres.

Dia pun langsung diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga Inspektorat.

Maka, 8 organisasi profesi guru itu menyerukan agar partai politik dan tim sukses menghargai independensi serta kredibilitas intelektual guru dalam Pemilu 2024.

BACA JUGA:

8 organisasi profesi guru itu, yaitu:

  • Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN
  • Ikatan Guru Indonesia (IGI)
  • Jaringan Sekolah Madrasah Belajar (JSMB)
  • Federasi Guru Independen Indonesia (FGII)
  • Komunitas Pengawas Belajar Nusantara (KPMB)
  • Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)
  • Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI)
  • Yayasan Guru Belajar (YGB)

“Kami menyayangkan guru yang menyampaikan kampanye memihak paslon tertentu di kelas. Hal ini mencederai esensi pendidikan politik!” kata Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia, Sumarni.

“Guru merdeka adalah penggerak perubahan bangsa. Tak boleh ada intimidasi kepada guru. Guru bukan sapi perahan, guru bukan bank suara!,” ujar Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan.

Petisi 8 organisasi profesi, jaga independensi guru!

Begini seruan petisi 8 organisasi profesi kepada para guru di seluruh Indonesia:

  • Mendidik murid tentang demokrasi; memfasilitasi murid untuk memahami demokrasi, hak pilih, dan pemilihan umum serta mencari informasi untuk menentukan pilihan secara rasional dan independen.
  • Menjaga independensi guru; memastikan sikap untuk menjaga independensi dalam melaksanakan pembelajaran, tanpa terpengaruh oleh tekanan politik atau upaya manipulasi dari pihak lain, termasuk tidak mempengaruhi pilihan politik murid.
  • Mewujudkan iklim sekolah yang demokratis; mendorong lingkungan belajar yang menghormati perbedaan dan keragaman pendapat, memastikan semua suara didengar dan dihargai serta berdiskusi tanpa rasa takut dan prasangka.

Petisi ini pun meminta kepada orang tua dan organisasi masyarakat agar berkolaborasi dalam mendidik.

“Kami percaya bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru di satuan pendidikan, tapi tanggung jawab semua pihak.”

“Keberhasilan pendidikan demokrasi yang diuji pada setiap Pemilu ditentukan upaya seluruh komponen masyarakat yang berperan selaku pendidik,” demikian bunyi petisi tersebut.

“Dengan berpihak kepada anak dan bersetia pada etika pendidikan, kita dapat melahirkan generasi mendatang tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab, beretika, dan berintegritas,” pungkas petisi.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*