Project Based Learning sebagai Alternatif Pembelajaran Alih Wahana Teks Bahasa Indonesia

Praktik mengajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Praktik mengajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (KalderaNews/Dok. Pribadi)
Sharing for Empowerment

Oleh: Natasha Febriana Putri Wibisono, Yuliana Setyaningsih dan Bernadeta Indah Setiasih, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Alih wahana teks sering dijumpai dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Alih wahana teks merupakan suatu keterampilan untuk mengubah teks dari satu bentuk ke bentuk teks yang lain. Keterampilan tersebut harus dimiliki oleh siswa, terlebih dalam penerapan kurikulum merdeka saat ini.

Alih wahana teks adalah keterampilan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Tak hanya itu, siswa juga dapat mengekspresikan ide-ide kreatif mereka ke dalam bentuk teks yang baru. Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan alih wahana teks.

Metode yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan dan mencapai tujuan pembelajaran tersebut adalah Project Based Learning (PjBL). Bagaimana model Project Based Learning (PjBL) tersebut diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

BACA JUGA:

Alih wahana teks adalah proses adaptasi dari satu jenis teks menjadi bentuk lain. Hal itu dapat dilihat dalam materi pembelajaran yang ada di dalam buku “Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia”.

Buku tersebut merupakan pegangan siswa SMA/SMK kelas XI yang digunakan untuk proses belajar bahasa Indonesia. Pada bagian bab satu terdapat materi yang mengharuskan siswa memiliki keterampilan alih wahana teks.

Materi yang pertama kali diberikan kepada siswa adalah teks argumentasi. Akan tetapi, tujuan akhir dari bab satu adalah membuat poster dari teks argumentasi yang sudah dibuat oleh siswa.

Teks argumentasi merupakan teks yang berisi pendapat seseorang terhadap fenomena yang sedang terjadi dan disertai dengan alasan. Materi ini mengajak siswa untuk bisa menciptakan teks argumentasi sesuai dengan tema yang ada di dalam buku “Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia”.

Siswa tidak hanya diminta untuk menuliskan pendapat, tetapi juga dituntut untuk bisa menghadirkan paragraf yang mengandung ajakan dalam teks argumentasi. Hal itu berarti siswa harus memahami dua teks dalam satu bab, yakni teks argumentasi yang yang disertai teks persuasi.

Teks argumentasi yang mengandung persuasi itulah yang nantinya dijadikan siswa sebagai jembatan dalam menyelesaikan proyek akhir bab satu, yaitu membuat poster.

Pada materi ini, siswa harus mampu mengadaptasi teks argumentasi menjadi sebuah poster. Model Project Based Learning (PjBL) tentu saja dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran ini. Project Based Learning (PjBL) merupakan metode pembelajaran yang mendorong siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Metode ini mengharuskan siswa untuk menghasilkan proyek yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Siswa diajak untuk mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dengan menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga mengajarkan kepada siswa untuk mengembangkan diri mereka melalui eksplorasi, kolaborasi, dan juga refleksi.

John Dewey (1938) merupakan ahli filsuf pendidikan yang mencetuskan konsep Project Based Learning (PjBL). Ia beranggapan bahwa kegiatan belajar harus dilandasi dengan pengalaman nyata dan relevan dari siswa. Hal itu menyatakan bahwa kegiatan belajar di lingkungan sekolah tidak hanya tentang teori, tetapi juga keterlibatan siswa secara langsung yang berupa tindakan.

Model Project Based Learning (PjBL) menuntun siswa untuk belajar melalui tindakan. Hal itu berarti siswa mempraktikkan secara langsung pengetahuan yang sudah mereka miliki. Penerapan model Project Based Learning (PjBL) dalam alih wahana teks bahasa Indonesia dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu teks dan memiliki pengalaman dalam mengubah teks tersebut menjadi bentuk yang baru.

Alih Wahana Jadi Poster

Materi bahasa Indonesia kelas sebelas adalah teks argumentasi. Teks tersebut akan dialihwahanakan menjadi bentuk poster. Siswa dapat memulai dengan menganalisis teks argumentasi yang mereka miliki, kemudian dilanjutkan dengan tahap perencanaan.

Pada tahap ini, siswa mulai merancang poster dengan memanfaatkan teknologi digital. Siswa terpantau menggunakan aplikasi Canva untuk merancang poster tersebut. Setelah itu, mereka mengimplementasikan proyek tersebut sesuai dengan pemahaman terhadap teks yang akan diubah menjadi poster.

Peran guru sebagai fasilitator sangat penting saat siswa mulai mengerjakan proyek alih wahana mereka. Siswa yang sudah berhasil mengalihwahanakan teks argumentasi menjadi sebuah poster kemudian menayangkan poster tersebut di depan kelas.

Guru dan teman sekelas memberikan pendapat terkait proyek akhir tersebut. Pada akhir model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), siswa bersama dengan guru tidak lupa untuk melakukan refleksi terhadap proses penyelesaian proyek akhir.

Proses belajar dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Hal itu karena siswa diberi kesempatan untuk bereksplorasi dan mengembangkan kreativitasnya.

Siswa yang telah berhasil mengalihwahanakan teks argumentasi menjadi sebuah poster juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam. Siswa tidak hanya memahami teks argumentasi, tetapi juga memahami bentuk baru dari teks argumentasi tersebut.

Metode ini juga menghasilkan siswa dengan pola pikir yang kritis, di mana siswa dituntut untuk memahami bagian-bagian yang harus dipertahankan dan diubah dalam melakukan alih wahana.

Jadi, manfaat-manfaat yang diperoleh dalam penerapan model Project Based Learning (PjBL) sangat banyak dan menjadi hal penting dalam meningkatkan keterampilan siswa terhadap alih wahana teks.

Model Project Based Learning (PjBL) merupakan pilihan yang tepat dalam pembelajaran alih wahana teks bahasa Indonesia. Siswa tidak hanya diberi teori, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengeksekusi proyek mereka sendiri.

Siswa dilatih untuk percaya diri, berpikir kritis, kreatif, dan bebas memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar mereka. Siswa belajar bahasa Indonesia dengan senang dan bebas sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna.

Dengan demikian, siswa dapat menghadapi berbagai macam tantangan dalam kehidupannya melalui pembelajaran bahasa Indonesia dengan model Project Based Learning (PjBL).

Daftar Pustaka

Damayanti, N., Marpaung, A. K., & Koresy, A. (2023). Strategi pembelajaran project-based learning (PJBL). Pediaqu: Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 2(2), 706-719. https://publisherqu.com/index.php/pediaqu

Suseno, S., & Nugroho, B. A. (2018). Alih wahana Hujan Bulan Juni. Jurnal Sastra Indonesia, 7(3), 212-220. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*