160 Perusahaan Akan Impor 200 Ribu Sapi Perah untuk Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis 2025 (Ist).
Program Makan Bergizi Gratis 2025 (Ist).
Sharing for Empowerment

JAKARTA,KalderaNews.com– Pemerintahan akan membuka peluang untuk impor sapi untuk memenuhi kebutuhan susu pada program makan bergizi gratis.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan 160 perusahaan berencana mengimpor 200 ribu sapi pada tahun ini.

Adapun rencana impor sapi ini merupakan bagian dari target pengadaan tiga juta ekor sapi.

“Di tahun 2025 ada 200 ribu sapi. Kita kebut semua, termasuk lahan dan lain-lain,” kata Sudaryono di Jakarta.

BACA JUGA:

Pemerintah sedang membuat PP sebagai dasar hukum untuk impor sapi

Sudaryono mengatakan pemerintah sudah merampungkan peraturan pemerintah sebagai dasar hukum untuk mendatangkan sapi hidup dari luar negeri ke Indonesia.

Peraturan pemerintah itu yang akan mengatur asal negara dari sapi hidup tersebut.

“Ini kan PP-nya baru beres, kita bisa masukin dari beberapa negara tambahan selain Australia dan negara lain yang teregister. Kita tambah di negara lain. Kita harap di 2025 ini masuk 200 ribu [sapi] sampai akhir tahun,” imbuh politikus asal Gerindra tersebut.

Sudaryono menyebutkan, sejauh ini sudah ada 160 pengusaha dari dalam dan luar negeri yang berkomitmen untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Mereka akan mengadakan sapi hidup dengan jumlah yang berbeda-beda.

“Ada sekitar 160 komitmen dalam dan luar negeri. Ada yang mendatangkan 200 sapi hidup,” kata dia.

Pemerintahan Prabowo Subianto sudah memulai program makan bergizi gratis pada Senin, 6 Januari 2025 lalu.

Program MBG ini ditargetkan menjangkau 83 juta orang dengan rencana anggaran sebesar Rp 450 triliun –dengan asumsi harga satu porsi makanan sebesar Rp15.000.

Tapi pemerintahan Prabowo hanya sanggup mengalokasikan anggaran MBG dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 sebesar Rp 71 triliun. Akibatnya, program ini dilakukan secara bertahap.

Tahap awal, rencananya akan menyasar tiga juta anak. Tapi rencana itu tidak terealisasi. Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab MBG, hanya sanggup menyediakan makanan untuk 600 ribu anak pada tahap awal.

Penerima program tersebar di 190 titik di 26 provinsi. Alokasi anggaran MBG juga berkurang menjadi Rp 10 ribu per porsi.

Di berbagai lokasi, menu makan bergizi gratis tersebut tanpa dilengkapi susu. Alasannya, ketersediaan susu di daerah tersebut tidak mencukupi.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*