Parah, Nih! Gilang Bungkus Kembali Berulah, Gunakan Modus Mahasiswa yang Sedang Penelitian

Gilang Bungkus yang dikenal dengan pelecehan seksual fetish kain jarik
Gilang Bungkus yang dikenal dengan pelecehan seksual fetish kain jarik
Sharing for Empowerment

KEPULAUAN RIAU, KalderaNews.com-  Gilang Aprilian Nugraha Pratama alias Gilang Bungkus terpidana kasus pelecehan seksual fetish kembali berulah.

Gilang yang dikenal dengan modus pelecehan dengan membungkus korbannya menggunakan kain di Surabaya masih melakukan aksinya.

Dugaan itu diungkapkan salah satu korban inisial R (20) melalui akun media sosial X @sehitamsabit. R sendiri adalah mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Kepulauan Riau. Korban menuliskan bantuan terkait dengan modus Gilang di X.

BACA JUGA:

“Saya mohon bantuan kalian perihal Gilang Bungkus. Dia baru aja nge-chat saya. dan akhirnya juga ngeaproach teman-teman saya,” kata R melalui akun @sehitamsabit.

Kronologi Gilang Bungkus kembali beraksi

R mengaku Gilang mulai menghubunginya setelah keduanya terlibat dalam kompetisi yang sama, yakni penulisan cerita pendek nasional pada, Senin 3 Maret 2025.

Dari situlah, modus Gilang dimulai. Ia menghubungi korban melalui media sosial Instagramnya. R mengaku Gilang menghubunginya dengan bahasa yang intimidatif hingga memaksa meminta nomor WhatsApp R.

“Tepat pada malam pengumuman pemenang kompetisi menulis cerpen nasional yang saya ikuti, dan ternyata si dia juga mengikuti kompetisi itu,” katanya.

Gilang kemudian bertanya kepada R tentang praktik pembungkusan jenazah dengan dalih sedang melakukan penelitian. Dari situ korban pun mulai curiga.

 “Saya yakin itu adalah Gilang setelah pertanyaan pertama yang dia tanyakan, yakni terkait ‘pernahkah praktik pembungkusan jenazah’,” kata dia.

R mulai menyadari cara komunikasi Gilang yang dianggap aneh. Ia mengaku familiar dengan motif tersebut karena pelaku pernah viral pada tahun 2021.

“Dengan keanehan sifat chatnya di awal-awal ditambah pertanyaan itu, saya rasa keanehan yang familiar, karena saya juga tahu kasusnya di 2020/2021 silam,” ujarnya.

Selain menanyakan soal praktik pembungkusan kain kafan, R menyebut Gilang juga mengirimkan foto-foto korban lain yang telah terbungkus kain jarik.

Korban tidak ingin berurusan dengan hukum

Membaca isi pesan Gilang, R pun mulai ketakutan, dia langsung memblokir nomor WhatsApp-nya. Namun pelaku terus menghubunginya dengan nomor kedua bahkan menghubungi rekan hingga orangtua korban.

Walau menggunggah dugaan fetish kain jarik ini ke media sosial, R mengklaim tidak ingin memviralkan insiden ini, apalagi harus berurusan dengan polisi.

R menjelaskan bahwa ia tidak ingin berhubungan dengan masalah hukum kalau kasus fetish kain jarik ini menjadi viral. Meski demikian, dia menilai perlu untuk membagikan ceritanya ini ke media sosial supaya tidak ada lagi korban dari Gilang Bungkus dengan fetish kain jariknya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*