JAKARTA, KalderaNews.com – Jakarta Islamic School (JISc) kembali mengukir prestasi gemilang di dunia pendidikan Indonesia.
Tahun ini, sekolah Islam yang dikenal dengan program tahfiz dan kurikulum internasionalnya itu berhasil mencatatkan jumlah siswa terbanyak yang diterima di Universitas Indonesia (UI), mengungguli sekolah-sekolah negeri unggulan yang selama ini mendominasi.
Hingga 23 Juni 2025, sebanyak 27 siswa JISc telah berhasil lolos ke UI melalui berbagai jalur seleksi, termasuk Talent Scouting, SNBT, PPKB, dan SIMAK KKI. Angka ini diprediksi akan terus bertambah mengingat pengumuman SIMAK reguler masih belum dirilis.
BACA JUGA:
- Inilah 4 SMA Islam Terbaik Versi UTBK 2021 Se-Jawa Timur
- 9 Sekolah Islam Terbaik di Jakarta Lengkap dengan Alamatnya
- 4 SMP Islam Terbaik di Bandung, Sesuaikan Minat dan Bakat Siswa
Rinciannya, 11 dari 13 pendaftar berhasil diterima melalui jalur Talent Scouting. Empat siswa lolos SNBT, dengan salah satunya berhasil menembus Fakultas Kedokteran UI.
Jalur PPKB mencatatkan sembilan siswa JISc diterima, jumlah terbanyak dibandingkan sekolah lain. Sementara itu, tiga siswa lolos melalui jalur SIMAK KKI.
Multi-Kurikulum sebagai Kunci Keunggulan
Pencapaian ini menjadi semakin istimewa karena para siswa JISc menjalani tiga kurikulum sekaligus: Kurikulum Nasional, Kurikulum Internasional Edexcel, dan Kurikulum Al-Quran (program tahfiz).
“Ini membuktikan bahwa pendidikan berbasis Islam tidak menjadi penghalang untuk berprestasi, justru menjadi fondasi yang kuat untuk membentuk generasi unggul,” ujar Founder JISc, Mam Fifi Proklawati Jubilea dalam siaran persnya, Kamis (26/6/2025).
Mam Fifi menegaskan bahwa sistem multi-kurikulum ini justru membekali siswa dengan keunggulan akademik yang seimbang antara ilmu dunia dan akhirat. Mereka tidak hanya mahir dalam sains dan teknologi, tetapi juga menjadi hafiz-hafizah yang berkarakter.
Metode Thinking Skills Dukung Prestasi Siswa
Salah satu kunci utama keberhasilan siswa JISc, menurut Mam Fifi, terletak pada penerapan metode Thinking Skills, yang menjadi ciri khas JISc.
“Anak-anak dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Mereka terbiasa menghadapi tantangan, tidak mudah menyerah, dan pandai mengatur waktu,” jelasnya.
Metode Thinking Skills terbukti membantu siswa menghadapi beban tiga kurikulum dengan efektif, menjaga semangat dan produktivitas mereka tetap tinggi.
Pola pikir inilah yang mendorong mereka untuk bersaing ketat dalam seleksi masuk kampus-kampus ternama.
Keberhasilan JISc ini menjadi bukti nyata bahwa sekolah Islam mampu memiliki daya saing tinggi, bahkan di level nasional dan global.
Perpaduan antara pendidikan agama, kurikulum internasional, dan pembinaan karakter berhasil melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.
“Ini adalah jawaban bagi banyak orang tua yang ingin anaknya kuat dalam agama, tetapi juga sukses di bidang akademik global,” tutup Mam Fifi.
Dengan rekor sementara 27 siswa diterima di UI, prestasi JISc tahun ini tidak hanya menjadi catatan internal, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam peta pendidikan nasional, khususnya bagi sekolah-sekolah Islam.


Leave a Reply