Mahasiswa Asing Belajar Buat Tempe Mendoan

International Summer Course (ISC) 2019 di UMP (Dok. UMP)
International Summer Course (ISC) 2019 di UMP (Dok. UMP)
Sharing for Empowerment

PURWOKERTO, KalderaNews.com – Tempe mendoan selama ini dikenal sebagai makanan khas dari Banyumas. Bagi mahasiswa asing, mendoan yang tipis terasa agak aneh, karena mereka lebih mengenal tempe dengan ukuran yang tebal. Sebanyak 20 mahasiswa asing yang sedang mengikuti International Summer Course (ISC) 2019 yang digelar Universitas Muhammadyah Purwokerto sangat antusias mengikuti proses pembuatan tempe mendoan.

BACA JUGA:

Mereka diajak ke salah satu warga perajin tempe mendoan di wilayah desa wisata Ketenger, Baturaden, Banyumas. Di tempat ini, perajin tempe masih menggunakan metode tradisional, baik mulai dari perebusan yang menggunakan kayu bakar, hingga membungkus kedelai dengan daun pisang. Mereka juga diajari cara menggoreng mendoan. Berbeda dengan menggoreng tempe pada umumnya, menggoreng tempe mendoan hanya dilakukan sebentar, atau dalam bahasa Banyumas disebut mendo. Itulah kenapa dikatakan tempe mendoan, karena tempe digoreng dalam kondisi adonan tepung setengah matang.

“Mendoan berbeda dengan yang ada di Malaysia. Di sana lebih tebal. Kalau di sini tipis,” terang Nurul Shahirah, mahasiswa asal Malaysia.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*