JAKARTA, KalderaNews.com – Prof. Nicolas dari Atase Kerjasama Science dan Tecnology Kedutaan Prancis menyampaikan bahwa Prancis menyediakan kuota 40 program doktor Ph.D melalui skema program khusus Kementerian Agama yaitu 5.000 doktor. Namun, sayangnya hingga kini baru 14 orang kandidat yang tersedia.
Padahal, selain program ini, Prancis juga membuka peluang bagi 55 orang untuk beasiswa Prancis Non-degree bagi dosen dan alumni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
“Kami sediakan kurang lebih 55 orang untuk mengambil program non-degree di negara kami untuk merealisasikan kerjasama kami dengan MoRA (Ministry of Religious Affairs),” ujar Nicolas baru-baru ini.
BACA JUGA:
- Keluarga Besar Khianati Pancasila, Program Bantuan 5000 Doktor Bakal Dicabut
- Beasiswa IMD 2020 dari Kemenag, Tutup 31 Mei 2020
- Minim Peminat Pendaftaran Beasiswa 5000 Doktor Dalam Negeri Diperpanjang 9 Juni 2019
Beasiswa non-degree adalah beasiswa yang memberikan kesempatan kepada penerimanya untuk mempelajari bidang pendidikan tertentu atau melakukan aktivitas tertentu misalnya riset atau penelusuran pustaka tanpa memberikan gelar akademik apapun.
Menurut Nicolas, peluang program beasiswa itu dirasa masing kurang tersosialisasi kepada civitas akademika UIN, IAIN, STAIN dan PTKIS di seluruh Indonesia.
“Sayang sekali komunitas PTKIN belum mengambil banyak peluang itu padahal kami ingin mengoptimalkan program-program peningkatan mutu tersebut,” kata Nicolas.
Nicolas mengatakan bahwa Kementerian Agama dan Prancis memberikan kesempatan S2 untuk jangka waktu satu tahun, dengan penekanan utama pada keterampilan riset sebelum mengikuti program Ph.D.
“Program itu untuk menjembatani beberapa kelemahan kemampuan riset para dosen calon peserta Program 5.000 Doktor,” jelasnya. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply