Menag RI Minta Penerima Beasiswa 5000 Doktor Kemenag di Perancis dan Belanda Lulus Tepat Waktu

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berdiskusi dengan para penerima beasiswa 5000 doktor Kemenag RI di Belanda
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berdiskusi dengan para penerima beasiswa 5000 doktor Kemenag RI di Belanda (KalderaNews/Kemenag)
Sharing for Empowerment

PARIS, KalderaNews.com – Saat bertemu dengan mahasiswa penerima beasiswa 5000 doktor Kemenag di Perancis dan Belanda, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berdiskusi dan memberikan sejumlah wejangan.

Di Belanda ia berdiskusi tentang relasi agama dan negara. Menurutnya, ada beberapa cara pandang dalam melihat negara dan agama. Pertama, agama dan negara menyatu, itulah yang kemudian disebut negara agama. “Agama itu ya negara itu sendiri, contoh Vatikan,” tuturnya.

Kedua, yang memisahkan secara tegas, dan negara tidak ikut campur. Ketiga, tidak ikut keduanya.

BACA JUGA:

“Kita bangsa Indonesia menempatkan agama sebagai nila-nilai yang dapat memberikan inspirasi. Sehingga sebelum kita lahir, nilai-nilai religiousitas itu sudah ada. Kita sebagai bangsa sangat lekat dengan nilai-nilai agama. Sehingga pemerintah memfasilitasi membantu ajaran agama setiap warga negaranya,” tandasnya.

Saat berada di Belanda, ia juga didaulat menyampaikan keynote speech tentang Pengarusutamaan Moderasi Beragama: Pengalaman Indonesia. Pidato kunci itu disampaikan dalam Konferensi Internasional yang digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa NU Belanda bekerjasama dengan Radboud University di Nijmegen, Belanda.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*