Tiga Mahasiswa Unair Temukan Alat Pendeteksi Tsunami Berbasis IoT

Sharing for Empowerment

Gelombang laut surut pada umumnya membutuhkan waktu normal 7 jam untuk kedalaman 2 meter. Jika dalam keadaan tersebut, waktu surutnya hanya kurang dari 15 menit berarti merupakan tanda awal tsunami. Saat itu sensor ultrasonik pada alat akan memberikan peringatan tsunami berupa sinyal tanda peringatan tsunami kepada penduduk.

”Kami berusaha memanfaatkan salah satu ciri tsunami, yaitu perubahan gelombang air laut untuk dipakai sebagai alat peringatan dini tsunami,” kata Muh. Fajar, ketua tim seperti dikutip dari website resmi Unair.

Teknologi tersebut dirasa sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia. Mengingat, pengaplikasiannya sangat mudah, juga perawatannya. Di sisi harga, inovasi itu tergolong murah dan biaya operasional yang kecil.

Alat tersebut diharapkan dapat memberikan sistem peringatan dini tsunami yang akurat. Terutama dapat meminimalkan korban jiwa akibat tsunami.

”Pada saat ini, inovasi ini sangat cocok untuk diterapkan. Mengingat upaya pemerintah dalam menindaklanjuti upaya pemerintah dalam mitigasi bencana dan meminimalisir korban jiwa yang timbul akibat bencana tsunami. Selain itu, jika dibandingkan dengan teknologi yang lain,” kata Muh. Fajar.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*