JAKARTA, KalderaNews.com – Namanya unik Grandprix Thomryes Marth Kadja. Mahasiswa S3 Kimia ITB ini sukses menggondol gelar sarjana doktor di usianya yang masih 24 tahun.
Dengan capaian ini pria kelahiran Kupang ini memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemegang gelar doktor termuda di Indonesia. Disertasinya mengangkat topik tentang zeolite sintesis, mekanisme, dan peningkatan hierarki zeolit ZSM-5. Dalam disertasinya tersebut, Grandprix berfokus pada material yang banyak dipakai di industri, seperti petrokimia dan pengolahan biomassa.
Grandprix masuk SD di usia 5 tahun, mengikuti kelas akselerasi saat duduk di bangku SMA. Lulus SMA di umur 16 tahun, dia langsung melanjutkan S1 Kimia di Universitas Indonesia. Grandprix hanya butuh waktu 3 tahun menamatkan S1 nya di UI.
BACA JUGA:
- Hebat Nih Gaes, Siswa Madrasah Raih Juara di Kompetisi Astronomi Astrofisika Internasional
- Katakan pada Ibu Jangan Malu Dibilang Bawel
- Masih Mengajar di Usia 99, Ibu Guru Ini Tidak Suka Ditanyai Kapan Pensiun
- Unik, Undip Gelar Wisuda Daring Pakai Robot
- Kemlu Belanda Umumkan 22 Penerima Beasiswa OKP 2020 Asal Indonesia
- Deadline Beasiswa S2 Orange Knowledge Programme (OKP) Agustus 2019
Di usia 19 tahun, dia melanjutkan S2 ada program studi yang sama di ITB dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti. Sejauh ini ia telah menerbitkan 9 publikasi ilmiah berskala nasional dan internasional.
Harapan Grandprix hanya satu yaitu akademisi Indonesia ikut termotivasi untuk memajukan dunia penelitian yang dimotori oleh orang-orang muda Indonesia. “Jangan minder karena masih muda. Justru (yang muda) yang harus menjadi contoh bagi orang lain,” ujarnya. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply