BOGOR, KalderaNews.com – Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) genap berusia 125 tahun. Hingga di usianya ini lebih dari dua juta koleksi spesimen satwa ada di museum ini yang terdiri dari kelompok ikan, reptil, amfibi, burung, mamalia, cacing, serangga, krustasea, moluska dan invertebrata lain.
Begitulah, MZB menjadi simbol sejarah perjalanan sebuah institusi penelitian dan pentingnya nilai informasi ilmiah keanekaragaman satwa Indonesia.
Sejarah MZB bermula dari sebuah laboratorium sederhana di Kebun Raya Bogor dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang diinisasi oleh Dr. J.C Koningsberger. Saat itu laboratorium ini memiliki fungsi untuk meneliti dan mengoleksi spesimen serangga. Landbouw Zoologisch Laboratorium sempat beberapa kali berganti nama.
BACA JUGA:
- Teater Caneta SMAK 5 PENABUR Pentas “Raja Hutan” di TIM
- Saat Tari Topeng Indonesia-Ekuador Dikolaborasikan, Seperti Inilah Hasilnya
- Citra Argadia Indonesia Pererat Persahabatan Indonesia-Brunei Darussalam
- Gerilya Panggung Kids Zaman Now JYPA untuk Kesehatan Mental Masyarakat
Saat pendudukan Jepang, nama MZB dikenal sebagai Dobutsu Hakubutsukan. Saat ini MZB dikelola oleh LIPI melalui Pusat Penelitian Biologi dengan nama resmi Divisi Zoologi “Museum Zoologicum Bogoriense” Pusat Penelitian Biologi LIPI.
MZB memiliki fasilitas berstandar internasional untuk penyimpanan spesimen ilmiah Widyasatwaloka di kawasan Cibinong Science Center-Botanical Garden di Cibinong, Jawa Barat. Seluruh kegiatan penelitian dilakukan di Widyasatwaloka, sedangkan gedung museum lama di Kebun Raya Bogor menjadi museum pameran dan dibuka untuk umum setiap harinya.
Leave a Reply