BANDUNG, KalderaNews.com – Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (PSTA) LAPAN mengembangkan radar hujan bernama Sistem pemantau hujan (Santanu). Kelebihan sistem ini menampilkan lokasi yang tengah diguyur hujan melalui laman santanu.sains.lapan.go.id.
“Radar ini dapat memantau hujan hingga radius 44 kilometer,” ujar Asif Awaludin, Peneliti Muda PSTA di Bandung seperti dikutip laman resmi LAPAN.
Radar hujan Santanu diklaim sangat akurat, dimana pada laman radar hujan ini bisa diakses dengan mudah oleh publik, tampilannya terbagi tiga. Peta dan radar hujan berukuran besar menampilkan kondisi hujan hingga radius 44 kilometer dari lokasi radar, sedangkan pada bagian kanan atas ada peta yang bisa diperbesar dan melihat informasi lebih detil, termasuk kondisi perubahan hujan per dua menit.
BACA JUGA:
- Inilah 4 Jenis Penyakit yang Menyerang Otak Manusia
- Paling Lambat 2040 Indonesia Sudah Miliki Wahana Antariksa di Papua
- Yuk Kenali Encephalitis, Penyebab Pemain Sepak Bola Alfin Lestaluhu Meninggal
- Heboh Aica Aibon, Inilah Efek Negatif Jika Menghirupnya
- Wow, Ditemukan Katak Bertanduk, Spesies Baru dari Hutan Kalimantan
Warna pada sebaran awan menggambarkan tingkat intensitas hujan, mulai dari ringan, sedang, hingga lebat. Santanu juga menampilkan luas area yang diguyur hujan. Selain itu pergerakan awan hujan juga bisa diketahui arahnya.
Leave a Reply