
JAKARTA, KalderaNews.com – Menurut data Badan Pusat Statistik, pada 2015, jumlah penduduk Indonesia mecapai 254.454.778 jiwa. Sementara dokter umum di seluruh Indonesia tercatat berada di angka 109.991. Maka satu dokter umum bertanggung jawab atas sekitar 2.300 orang. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia masih kekurangan dokter umum, utamanya di kawasan timur Indonesia.
BACA JUGA:
- Seleksi Mandiri di 18 PTN Wilayah Barat Sudah Diluncurkan
- Inilah Jadwal dan Lokasi Tes SKD untuk CPNS Kemendikbud 2019 Terlengkap di Seluruh Indonesia
- Soal Ujian CPNS 2019 Rampung Dibuat, 3 Juta Calon Bakal Berebut 154.029 Formasi
- Tak Usah Nyesel Kalau Tak Lolos, Ini Kesalahan Fatal Para Pelamar CPNS 2019
- 11 Instansi Ini Masih Buka Pendaftaran CPNS 2019 Hingga Desember, Cekidot!
- Sudah Daftar CPNS 2019? Perhatikan Tanggal-tanggal Penting Ini!
Sejak 2006, Unika Atma Jaya Jakarta telah menggerakkan program beasiswa Dokter untuk Indonesia. Beasiswa ini diberikan bagi putra dan putri terbaik dari Indonesia bagian timur untuk mengenyam pendidikan profesi dokter. Bersama Misereor, sebuah lembaga bantuan sosial dari Jerman, Unika Atma Jaya menginisiasi program Dokter Untuk Indonesia Timur (DUIT).
Program tersebut masih berjalan hingga kini. Program ini secara konsisten membantu dunia kesehatan dengan membiayai 60 mahasiswa tiap tahun. Tak tanggung-tanggung, para mahasiswa pilihan mendapat pembiayaan hingga mendapatkan sertifikasi profesi dokter atau 11 semester. Usai menyelesaikan pendidikan, para dokter muda ini diminta kembali ke daerah asal mereka untuk membantu pelayanan kesehatan di sana. Beberapa tahun belakangan, program ini lebih banyak menjaring putra-putri Papua, khususnya daerah Fakfak, Agats dan Sorong.
Program DUIT ini menjadi salah satu komitmen Unika Atma Jaya untuk ikut serta melayani masyarakat Indonesia. Tahun ini, Unika Atma Jaya akan merayakan dies natalis ke-60, pada 1 Juni 2020. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply