6 Hal yang Akan Mempercepat “Pernikahan Massal” Vokasi dengan Dudi

Pendidikan Vokasi di UGM
Pendidikan Vokasi di UGM (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto menegaskan vokasi harus terus melakukan inovasi dan terobosan, meski saat ini sebagian besarnya sudah berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Ia menyarankan link and match harus terus ditingkatkan. Sementara itu guna menciptakan “pernikahan massal” antara vokasi dengan dudi, ia kembali menjabarkan 6 hal yang perlu dilakukan guna mempercepat implementasinya:

Pertama,sepakati tujuan, apa yang ingin diciptakan dan ramu mekanismenya bersama-sama.

BACA JUGA:

Kedua, undang tenaga ahli untuk mengajar dalam kerangka kurikulum yang telah disepakati.

Ketiga, susun program magang di DUDI yang konsepnya didesain bersama-sama, evaluasi prosesnya dan terus perbaiki.

Keempat, beri legalitas kepada peserta yang telah selesai magang berupa sertifikat kompetensi yang disahkan oleh perguruan tinggi dan industri. “Akan sangat baik jika lulusan magang bisa menghasilkan prototype yang real berbasis masalah yang ditemukan di DUDI,“ imbuh Wikan.

Kelima, dunia usaha dan industri bisa berkontribusi kepada mahasiswa vokasi dengan pemberian beasiswa, ikatan, dinas, maupun sumbangan alat praktik. Alat-alat praktik yang bagus dapat menunjang pembelajaran. “Wajar bagi industri memiliki alat-alat canggih sesuai perkembangan teknologi karena ia berhubungan langsung dengan pasar profesional yang mengedepankan tuntutan kualitas produk barang maupun jasanya. Akan sama baiknya jika mahasiswa memiliki alat peraga yang relevan untuk mendukung proses pembelajarannya,” urai Dirjen Vokasi itu.

Keenam, libatkan mahasiswa dalam membuat produk inovasi dosen maupun perguruan tinggi, kemudian buat patennya dan produksi secara massal agar lebih berdaya guna bagi masyarakat luas. Ini yang disebut teaching industry. “Bisa dibayangkan, pernikahan massal ini harus terjadi secara simultan dan tidak berhenti untuk improving,” tandas Wikan.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*